Selasa 26 Apr 2022 16:59 WIB

Survei Indikator: Elektabilitas Erick Thohir Saingi Sandiaga Uno

Elektabilitas Erick terus meningkat sejak survei Februari 2022 lalu.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus raharjo
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) mengamati produk UMKM usai menghadiri acara
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) mengamati produk UMKM usai menghadiri acara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indikator Politik Indonesia menemukan elektabilitas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengalami peningkatan. Pada survei Februari 2022 lalu, elektabilitas Erick berada di angka 1,3 persen. Kini elektabilitas Erick berada di angka 2,4 persen.

Elektabilitas ini menempatkan Erick di bawah Ganjar Pranowo (26,7 persen), Prabowo Subianto (23,9 persen), Anies Baswedan (19,4 persen), Ridwan Kamil (3,5 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (3,2 persen). Elektabilitas Erick menyaingi Sandiaga Uno dengan angka yang sama.

Baca Juga

"Apa yang menjelaskan elektabilitas Erick meningkat salah satunya karena popularitasnya meningkat," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi secara daring, Selasa (26/4/2022).

Tren kedikenalan Erick Thohir juga mengalami kenaikan cukup signifikan. Tingkat kedikenalan Erick naik dari 44 persen pada Februari 2022 menjadi 53,6 persen pada April 2022. "Erick itu tingkat kedikenalannya juga tinggi tetapi belum maksimal baru 53 persen," ujarnya.

Burhanuddin menilai tingkat kedikenalan Erick belum maksimal lantaran masih di angka 53,6 persen. Namun demikian dari 53,6 persen yang mengaku mengenal Erick, 75,9 persen diantaranya suka dengan Erick. Berbeda dengan Prabowo dan Anies yang tingkat kedisukaannya rendah dibanding dengan tingkat kedikenalannya.

Untuk diketahui survei dilakukan pada 14-19 April 2022. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung menggunakan metode multistage random sampling.  Survei melibatkan 1.220 responden dengan margin of error sebesar plus minus 2,9 persen. Tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement