Jumat 29 Apr 2022 23:49 WIB

Epidemiolog: Jangan Lupakan 3M dalam Perjalanan Mudik

Epidemiolog Unsoed ingatkan pemudik bahwa saat ini status pandemi belum dicabut

Pemudik bersepeda motor melintas di jalur arteri, Karawang, Jawa Barat. Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr Yudhi Wibowo mengingatkan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam perjalanan mudik guna mencegah penyebaran COVID-19
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Pemudik bersepeda motor melintas di jalur arteri, Karawang, Jawa Barat. Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr Yudhi Wibowo mengingatkan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam perjalanan mudik guna mencegah penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr Yudhi Wibowo mengingatkan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam perjalanan mudik guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Jangan sampai euforia mudik membuat masyarakat lupa saat ini masih dalam kondisi pandemi, sehingga disiplin prokes masih perlu jadi perhatian bersama," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (29/4/2022).

Pengajar di Fakultas Kedokteran Unsoed itu menambahkan, masyarakat perlu tetap memakai masker, menjaga jarak dan selalu rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau cairan pembersih."Meski dalam perjalanan mudik nantinya ada momentum berada di tengah banyak orang atau antrean, harus tetap berupaya maksimal menjaga jarak dan yang penting tetap memakai masker," katanya.

Selain itu, kata dia, harus melengkapi diri dengan vaksinasi mulai dosis pertama hingga dosis penguat atau "booster". "Dengan melengkapi vaksinasi hingga dosis penguat, akan memberi perlindungan lebih terhadap diri sendiri maupun keluarga tercinta," katanya.

Yudhi Wibowo mengingatkan masyarakat untuk tetap mengatur pola makan dan pola tidur guna menjaga daya tahan tubuh selama periode libur Lebaran."Jangan sampai selama periode libur Lebaran ini daya tahan tubuh menurun lalu jatuh sakit," katanya.

Menurutnya, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, peningkatan capaian vaksinasi serta pelaksanaan gaya hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat diharapkan tidak akan terjadi lonjakan kasus COVID-19 usai Lebaran.

"Dengan demikian, perlu peran aktif seluruh masyarakat untuk mencegah terjadinya lonjakan Covid-19 usai Lebaran, caranya dengan penguatan kampanye prokes, vaksinasi serta gaya hidup bersih dan sehat," katanya.

Dia juga mengingatkan perlunya berbagai terobosan dan program strategis guna mendukung program percepatan vaksinasi Covid-19 selama periode libur Lebaran. "Menggencarkan vaksinasi malam hari serta vaksinasi jemput bola bisa menjadi contoh program percepatan vaksinasi Covid-19," katanya.

Dia juga mengapresiasi langkah pemerintah daerah, TNI, dan Polri serta berbagai pihak lainnya yang ada di berbagai wilayah yang terus menggencarkan vaksinasi di bulan Ramadhan."Program vaksinasi di masjid-masjid, vaksinasi bagi pengguna jalan, hingga sosialisasi dengan mendatangkan tokoh agama terkait pelaksanaan vaksinasi di bulan puasa merupakan contoh-contoh terobosan yang perlu diapresiasi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement