Rabu 04 May 2022 12:19 WIB

Uni Eropa Ajukan Proposal Sanksi Baru pada Rusia

Sanksi Eropa ini akan mengincar industri minyak dan perbankan Rusia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama pertemuan Dewan Pengawas Tanah Peluang Rusia di Kremlin, di Moskow, Rusia, Rabu, 20 April 2022. Diplomat tinggi Uni Eropa mengatakan lembaga eksekutif blok itu sudah hampir mengusulkan rancangan sanksi baru pada Rusia.
Foto: AP/Mikhail Klimentyev/Pool Sputnik Kremlin
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama pertemuan Dewan Pengawas Tanah Peluang Rusia di Kremlin, di Moskow, Rusia, Rabu, 20 April 2022. Diplomat tinggi Uni Eropa mengatakan lembaga eksekutif blok itu sudah hampir mengusulkan rancangan sanksi baru pada Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Diplomat tinggi Uni Eropa mengatakan lembaga eksekutif blok itu sudah hampir mengusulkan rancangan sanksi baru pada Rusia. Sanksi ini akan mengincar industri minyak dan perbankan Rusia.

Komisioner kebijakan Uni Eropa telah membahas sanksi terbaru pada Rusia ini. Mereka akan mengirimkan proposal ke 27 negara anggota untuk diperdebatkan pada Rabu (4/5/2022) ini.

Baca Juga

"(Cabang eksekutif Uni Eropa) sedang mengerjakan sanksi paket ke-6 yang bertujuan untuk menghapus lebih banyak bank dari SWIFT, aktor-aktor penyebar informasi palsu dan menangani impor minyak," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell di Twitter.

SWIFT atau Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication merupakan jaringan sistem pembayaran internasional. Sebuah sistem kirim pesan aman yang memfasilitasi pembayaran lintas batas dengan cepat, sehingga proses perdagangan internasional dapat berjalan lancar.

Negara-negara anggota Uni Eropa telah terlibat dalam penyusunan proposal. Tapi biasanya butuh waktu berhari-hari sampai mereka mendukung sebuah usulan.

Sanksi-sanksi hanya dapat ditegakan bila sudah dipublikasikan di Jurnal Resmi Uni Eropa. Slovakia dan Hungaria sudah mengungkapkan keberatan untuk menandatanganinya.

Duta-duta besar Uni Eropa dijadwalkan akan menggelar rapat pada Rbu ini. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tampaknya akan menjelaskan usulan sanksi terbaru di hadapan Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis.

SWIFT didirikan pada tahun 1970-an oleh ribuan institusi yang menggunakan sistem ini. Berbasis di Belgia, profit SWIFT pada tahun 2020 lalu sekitar 30 juta euro. Pada dasarnya sistem ini dikelola untuk melayani anggota-anggotanya.

Memutus akses bank-bank Rusia dari SWIFT akan membatasi akses negara ke pasar finansial dunia. Perusahaan dan individu Rusia akan sulit melakukan pembayaran atau menerima uang dari kegiatan ekspor-impor, meminjam atau berinvestasi ke luar negeri. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement