Rabu 04 May 2022 14:45 WIB

Pengamat: Pertemuan Prabowo-Megawati Semakin Menguatkan Sinyal Prabowo-Puan

Silaturahmi Prabowo-Megawati tersebut dilakukan untuk menunjukan politik persahabatan

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) didampingi Puan Maharani (kiri) dan Prananda Prabowo (kanan) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) di kediaman Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) didampingi Puan Maharani (kiri) dan Prananda Prabowo (kanan) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) di kediaman Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai, pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, bertepatan di momen lebaran, seolah menguatkan keyakinan Partai Gerindra bakal berkoalisi dengan PDIP. Termasuk menguatkan dugaan kemungkinan Prabowo bakal berpasangan dengan putri Megawati yang juga Ketua DPR RI, Puan Maharani pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Silaturahim dengan Mega ini semakin menguatkan keyakinan bahwa Prabowo bakal berkoalisi dengan PDIP, yang kemudian dipasang-pasangkan Prabowo bakal berduet dengan Puan," kata Adi kepada Republika, Rabu (4/5). 

Baca Juga

Adi melihat, sementara ini elektabilitas Prabowo hanya kalah dengan calon dari PDIP. Sehingga, menurutnya, Prabowo tidak ingin Pilpres 2024 mendatang kembali berhadap-hadapan dengan calon dari PDIP.

"Di survei, Prabowo sudah mulai dilewati oleh Ganjar Pranowo, tentu ini yang sepertinya Prabowo sudah mulai melihat sekecil apapun kesempatan politik yang bisa dilakukan untuk melakukan silaturahmi politik, itu pasti," ujarnya.