Kamis 05 May 2022 02:25 WIB

Hungaria Khawatirkan Rencana Uni Eropa Blokir Pasokan Minyak Rusia

Hungaria masih mengkhawatirkan rencana Uni Eropa menyetop pasokan minyak Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Kilang minyak TotalEnergies Leuna dekat Spergau, Jerman Timur, 25 April 2022. Karena invasi Rusia ke Ukraina, Uni Eropa sedang mempersiapkan rencana untuk embargo minyak Rusia.
Foto: EPA-EFE/FILIP SINGER
Kilang minyak TotalEnergies Leuna dekat Spergau, Jerman Timur, 25 April 2022. Karena invasi Rusia ke Ukraina, Uni Eropa sedang mempersiapkan rencana untuk embargo minyak Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST – Pemerintah Hungaria masih mengkhawatirkan rencana Uni Eropa menyetop pasokan minyak Rusia. Budapest belum melihat adanya jaminan untuk keamanan energinya.  

“Kami tidak melihat rencana atau jaminan apa pun tentang bagaimana transisi dapat dikelola berdasarkan proposal saat ini, dan apa yang akan menjamin keamanan energi Hungaria,” kata kantor pers pemerintah Hungaria pada Rabu (4/5/2022).

Hungaria belum memberi pernyataan tegas apakah mereka menolak proposal Uni Eropa. Dalam dokumen yang telah dilihat media, proposal Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen meminta agar Hungaria dan Slovakia diberi lebih banyak waktu untuk menerapkan larangan impor energi dari Rusia. Hal itu karena kedua negara tersebut sangat bergantung pada pasokan minyak Moskow.

Duta besar dari 27 anggota Uni Eropa dijadwalkan bertemu pada Rabu untuk membahas proposal larangan impor minyak Rusia. Dibutuhkan persetujuan bulat sebelum proposal itu dapat diterapkan.

Akhir pekan lalu, Hungaria kembali menyuarakan penentangannya terkait rencana Uni Eropa memperluas sanksi terhadap Rusia yang mencakup bidang energi. Budapest menilai, langkah semacam itu hanya akan lebih merugikan negara anggota perhimpunan Benua Biru daripada Moskow.

Baca juga : Kasus Kematian Covid-19 di Shanghai Mulai Turun

Menteri Kabinet Hungaria Gergely Gulyas mengatakan, penting bagi Uni Eropa untuk tidak memberlakukan sanksi yang menutup pintu impor minyak mentah atau gas alam Rusia.

“Embargo berarti bahwa kita harus membeli produk-produk ini dari tempat lain secara signifikan lebih banyak, yang berarti bahwa kita tidak dapat menjamin pemeliharaan subsidi harga utilitas atau pemanasan atau fungsi ekonomi. Ini adalah alasan yang cukup bagi semua orang Eropa untuk sadar,” ucapnya, Ahad (1/5/2022), dilaporkan laman BNN Bloomberg.

Meski menentang, Gulyas tak mengungkapkan apakah negaranya akan memveto langkah yang bertujuan memblokade impor minyak dan gas dari Rusia. Hungaria adalah salah satu negara yang setuju dengan kebijakan baru Rusia tentang pembelian gas dari negara tersebut menggunakan mata uang rubel.

Baca juga : PBB: Perang Rusia-Ukraina Picu Krisis Tiga Dimensi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement