REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Polisi mengatakan jurnalis Meksiko Luis Enrique Ramirez ditemukan tewas di Negara Bagian Sinaloa. Ia merupakan pekerja media Meksiko kesembilan yang tewas dibunuh pada 2022, tahun paling mematikan bagi wartawan Meksiko.
Ramirez merupakan jurnalis veteran dan kolomnis El Debate. Dalam cicitannya jaksa agung Sinaloa mengatakan Ramirez ditemukan tewas di jalan tol. Kantornya mengatakan petugas keamanan menemukan jenazah Ramirez dibungkus kantong plastik hitam.
Ramirez merupakan tokoh yang dikenal di Sinaloa dan sekitarnya. El Debate mengatakan ia sudah bekerja di surat kabar terbesar di Meksiko itu selama 40 tahun lebih.
Juan Vazquez dari organisasi hak asasi manusia Meksiko Article 19 mengatakan Ramirez sudah pernah menerima serangan.
"Saya merasakan bahaya bahwa saya sedang diikuti karena saya cocok dengan pola (pembunuhan)," kata Ramirez dalam wawancaranya dengan media lokal beberapa tahun yang lalu.
Juru Bicara Kepresidenan Meksiko Jesus Cuevas mengatakan, pemerintah federal akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan negara bagian untuk menyelidiki kematian Ramirez. "(Dan akan) memperkuat langkah-langkah keamanan bagi jurnalis," katanya.
Dalam laporan yang dirilis Article 19 pada April lalu kekerasan terhadap pers lonjak tajam selama masa kekuasaan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador. Selama pemerintahannya sudah 34 jurnalis dibunuh termasuk Ramirez.
Pada bulan Februari lalu Senator Amerika Serikat Tim Kaine dan Marco Rubio mendesak AS meminta Meksiko melakukan lebih banyak dalam melindungi jurnalis. Mereka mengkritik Lopez Obrador yang menyerang media-media yang kritis padanya.