REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kepala perunding Rusia Vladimir Medinsky pada Senin (9/5/2022) mengatakan bahwa pembicaraan damai dengan Ukraina masih berlangsung dan digelar dari jarak jauh. Demikian dilaporkan kantor berita Interfax.
Moskow menuding Kiev menyudahi pembicaraan dan memanfaatkan laporan kekejaman yang dilakukan pasukan Rusia di Ukraina untuk mengacaukan perundingan. Rusia membantah telah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus".
Ditanya tentang kapan pembicaraan langsung digelar, Medinsky menjawab, "Kami butuh yang lebih spesifik untuk bertemu langsung."
Ukraina dan Rusia belum mengelar pembicaraan damai secara tatap muka sejak 29 Maret, meski keduanya telah bersua via tautan video. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada April mengatakan bahwa ada potensi besar pembicaraan damai akan berakhir.
Ia menyebut kemarahan publik dengan apa yang disebutnya kekejaman Rusia yang dilakukan saat mereka mundur dari wilayah utara Ukraina di sekitar Kiev.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut aksi Moskow sebagai "operasi militer khusus" yang dirancang untuk melucuti senjata Ukraina, membela penutur bahasa Rusia dari persekusi dan mencegah Amerika Serikat beserta sekutunya memanfaatkan negara tersebut untuk mengancam Rusia.
Ukraina menolak klaim persekusi Putin dan membantah ancaman apa pun untuk Rusia dari Ukraina atau negara Barat.Pihaknya mengatakan sedang berperang melawan perampasan tanah yang tak beralasan.