Rabu 11 May 2022 13:51 WIB

Dibayangi Hepatitis Akut, Kabupaten Tangerang akan PTM 100 Persen Mulai Besok

Adanya isu hepatitis akut dihaapkan tak menghalangi PTM siswa

Rep: Eva Rianti / Red: Nur Aini
Siswa SD di Kabupaten Tangerang menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Foto: Dok Pemkab Tangerang
Siswa SD di Kabupaten Tangerang menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang akan mulai kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) berkapasitas 100 persen besok, Kamis (12/5/2022), meski tengah maraknya pembahasan penyakit hepatitis akut pada anak. Jumlah sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran offline kapasitas penuh tersebut sebanyak 140 sekolah. 

"Ada sekitar 140 sekolah (gelar PTM 100 persen mulai 12 Mei 2022) dari jumlah SD dan SMP negeri dan swasta di Kabupaten Tangerang berjumlah 1.500-an," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Syaifullah kepada Republika.co.id, Rabu (11/5/2022). 

Baca Juga

Syaifullah menuturkan belum mengetahui ada atau tidaknya kasus penyakit misterius hepatitis akut pada anak di Kabupaten Tangerang. Namun dia berharap hal itu tidak menghalangi pembelajaran anak-anak di sekolah. 

"Kami selaku Dinas Pendidikan mengedepankan kesehatan anak-anak peserta didik dan tenaga pendidikan, apalagi sekarang sedang gaung-gaungnya hepatitis akut. Mudah-mudahan nggak ada (kasus hepatitis akut), kasihan anak-anak baru mulai semangat belajar sudah gitu lagi (ada penyakit anyar), tapi intinya kita tetap menekankan protokol kesehatan," tuturnya. 

Syaifullah menyebut pihaknya tidak mewajibkan pemberlakuan PTM 100 persen bagi sekolah di Kabupaten Tangerang. Pemberlakuan kapasitas PTM 100 persen tergantung pada kemampuan dan kesiapan dari sekolah masing-masing. 

"PTM (berkapasitas 100 persen) tidak wajib, tergantung keinginan sekolah. Sekolah yang akan melaksanakan PTM 100 persen persyaratannya adalah mengajukan ke Dinas Pendidikan dan persentase vaksinasi tahap kedua sudah sampai 85 persen karena untuk menjaga imunitas anak-anak," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement