Rabu 11 May 2022 20:56 WIB

Menko PMK Sebut 3 Pekan Pascalebaran Jadi Pertaruhan Menuju Endemi

Indonesia masuk transisi endemi jika tak ada lonjakan setelah lebaran.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi menurunnya jumlah kasus Covid-19 pada tahun 2022.
Foto: www.freepik.com
Ilustrasi menurunnya jumlah kasus Covid-19 pada tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut 2-3 pekan setelah lebaran menentukan apakah Indonesia siap menuju masa endemi. Itu disampaikan Muhadjir menanggapi status Indonesia apakah sudah di tahap endemi.

"Taruhannya adalah setelah liburan ini, kalau setelah Idul Fitri 2 atau 3 minggu nanti tidak ada kenaikan kasus, maka kita optimistis segera masuk transisi ke endemi," ujar Muhadjir saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (11/5/2022).

Baca Juga

Muhadjir pun berharap tidak ada kenaikan signifikan usai libur lebaran. "Doakan jangan lah," ujarnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut melanjutkan, secara garis besar, indikator dari transisi endemi ditandai dengan penurunan angka kasus baik harian maupun kasus aktif. Selain itu, penurunan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit dan juga angka kematian.

Sekarang ini, kata Muhadjir, kematian Covid-19 bukan yang paling tertinggi diantara penyakit yang ada. Bahkan dari hasil survei yang dilakukan oleh Kemenko PMK, kematian karena Covid-19 berada di ranking 14.

"Tetapi dari lihat dari beberapa indikator itu tadi, itu sebetulnya de facto sudah menuju ke endemi," katanya.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement