REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan, pemerintah berencana menjadikan urusan olahraga sebagai program wajib daerah. Langkah ini berkaitan dengan desain besar olahraga nasional (DBON) yang sudah dirancang pemerintah.
"Dalam rapat tadi, Bapak Wapres menyarankan untuk menjadi program wajib. Dengan program wajib, maka otomatis anggaran dibuat programnya, dan itu akan meliputi pembangunan sarana dan pra sarana olahraga, pembinaan olahraga di sekolah-sekolah pembuatan event-event olahraga dan lain-lain," kata Tito dalam keterangan persnya di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (12/5/2022).
Tito mengakui, dalam merancang DBON harus melibatkan daerah. Karena daerah menjadi komponen utama dan basis untuk membina olahraga nasional.
Namun demikian, dari 32 macam urusan pemerintah daerah, hanya 14 yang masuk urusan wajib dan 18 sisanya urusan pilihan, termasuk olahraga bagian tidak wajib. Hal ini pun kata Tito, membuat urusan olahraga tidak menjadi fokus di semua daerah.
"Maka sangat tergantung passion kepala daerah masing-masing, kepala daerah yang suka olahraga, mengembangkan olahraga, membuat program jadi program yang diutamakan masuk prioritas, anggarannya pun jadi besar. Prasarana dan sarananya dibangun mereka. Nah ini memerlukan afirmasi," kata Tito.
Tito menilai, perlunya dibuat program-program olahraga unggulan sesuai karakter tiap-tiap daerah di Indonesia. Ini mengingat, beragam dan luas wilayah, geografi, budaya hingga karakter masyarakat Indonesia.
"Ini mungkin perlu dibuat desain besar secara nasional, ada program olahraga unggulan yang sesuai dengan karakter sosial budaya masyarakat kemudian geografinya," kata Tito.
Ia mencontohkan, wilayah dengan geografis pegunungan bisa difokuskan untuk melahirkan talenta olahraga seperti atletik. Begitu juga di wilayah dekat perairan untuk olahraga air.
"Nah ini yang sebetulnya kita punya potensi itu, paralayang misalnya, tapi daerah-daerah perairan itu unggulannya mereka fokus pada olahraga perairan, laut, diving, olahraga-olahraga air, ini mungkin yang harus dibuat desain supaya mereka bisa fokus," katanya.
"Dengan demikian adanya program anggaran yang diwajibkan otomatis daerah bisa melahirkan atlet-atlet yg bisa bertanding di tataran nasional dan internasional," kata Tito.