Jumat 13 May 2022 16:10 WIB

Libur Panjang, Polda Jabar Akan Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas di Jalur Wisata

Patroli dan pengecekan akan terus dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Antrean sejumlah kendaraan di jalur Puncak, Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Antrean sejumlah kendaraan di jalur Puncak, Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jajaran Polda Jawa Barat akan memberlakukan rekayasa lalu lintas apabila terjadi kepadatan kendaraan di jalur wisata saat libur panjang pekan ini. Patroli dan pengecekan akan terus dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan di masyarakat.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan peningkatan wisatawan diprediksi akan terjadi saat libur panjang pekan ini di jalur wisata di Jawa Barat. Seiring hal tersebut kerawanan keamanan dan ketertiban di masyarakat menjadi lebih tinggi.

"Untuk itu atas atensi kapolda, sudah dilakukan persiapan sudah diberikan atensi kepada seluruh satuan wilayah untuk mempersiapkan kegiatan rutin yang ditingkatkan. Polanya dengan melakukan patroli dan melakukan pengecekan terhadap potensi gangguan kamtibmas," ujarnya, Jumat (13/5/2022), dalam siaran persnya.

Ia mengungkapkan skema arus lalu lintas di jalur wisata Lembang bersifat situasional tergantung pada kepadatan kendaraan. Apabila kondisi normal maka diberlakukan dua arah arus lalu lintas namun jika padat diberlakukan one way.

"Jadi untuk skema arus di Lembang ini kan selalu situasional kalau untuk kondisi normal masih dua arah, apabila padat maka akan ada one way dengan waktu sesuai kepadatan, karena one way itu untuk menguras kepadatan, apabila sudah tidak padat, maka akan normal lagi," katanya.

Pihaknya juga fokus mengatur arus lalu lintas di objek wisata yang berada di kota seperti mal termasuk di jalur wisata puncak Bogor.

Ia mengatakan tempat wisata di wilayah Jabar akan dicek termasuk terkait penerapan protokol kesehatan. Selain itu rekayasa lalu lintas seperti pengalihan arus disesuaikan dengan kondisi kepadatan arus lalu lintas di lapangan.

Terkait potensi gelombang arus balik, kabid melanjutkan berdasarkan data yang ada jumlahnya tidak sampai 60 persen namun kurang dari 10 persen. Pihaknya menyebut angka tersebut dalam kondisi normal.

"Kalau terjadi peningkatan juga, rekayasa, pengalihan arus, one way, juga disesuaikan, terpantau sampai saat ini kondisi lalin masih stabil," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement