Jumat 13 May 2022 17:12 WIB

Terminal Induk Rajabasa Lampung Mulai Normal

Arus kendaraan bus AKDP sudah mulai lengang dari penumpang pemudik

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Penumpang berjalan menuju bus yang akan menuju Pelabuhan Bakauheni di terminal tipe A Rajabasa Lampung, Lampung (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Penumpang berjalan menuju bus yang akan menuju Pelabuhan Bakauheni di terminal tipe A Rajabasa Lampung, Lampung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Aktivitas lalu lintas kendaraan bus Antar-Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Terminal Induk Rajabasa Kota Bandar Lampung mulai normal kembali Jumat (13/5/2022). Setelah dua pekan Lebaran Idul Fitri 1443, arus pemudik baik yang berangkat ke Pelabuhan Bakauheni maupun yang datang di terminal sudah normal.

Berdasarkan pemantauan Republika.co.id di Terminal Rajabasa, Jumat (13/5), arus kendaraan bus AKDP sudah mulai lengang dari penumpang pemudik setelah dua pekan hari raya Idul Fitri. Awak bus AKDP saat ini sudah banyak yang mengetem menunggu kedatangan penumpang ke berbagai tujuan daerah termasuk ke Pelabuhan Bakauheni.

Baca Juga

“Hampir dua minggu setelah Lebaran, penumpang di terminal sudah mulai sepi, karena sudah masuk kantor dan masuk sekolah,” kata Hasan (50 tahun), awak bus AKDP Rajabasa – Bakauheni.

Menurut dia, lengangnya penumpang pada arus balik ini terlihat dari keberangkatan bus AKDP yang menuju Pelabuhan Bakauheni tidak sampai penuh penumpang. Bus AKDP mulai sepi penumpang, dikarenakan berakhirnya libur kerja dan sekolah.

Lengangnya penumpang juga terjadi pada bus-bus AKDP yang ngetem di luar Terminal Induk Rajabasa, seperti di Bundaran Tugu Radin Inten II, Pangkalan Jl Pramuka, dan sepanjang Jl Soekarno – Hatta. Bus dan mobil travel mulai menunggu calon penumpang seperti hari-hari biasa.

Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung mengklaim pada arus balik Lebaran Idul Fitri 1443 H, mayoritas pemudik sudah kembali ke daerahnya masing-masing sampai Jumat (13/5).

Kepala Dishub Lampung Bambang Sumbogo mengatakan, berdasarkan data instansinya terdata masih 21 ribu orang lagi pemudik yang belum balik ke daerah asal. “Sekarang tentu sudah berkurang,” kata Bambang.

Menurut dia, para pemudik yang melakukan perjalanan balik Lebaran sudah terjadi pada puncak arus balik sebelum berakhirnya libur/cuti bersama Lebaran Idul Fitri. Banyak pemudik, kata dia, yang melakukan perjalanan balik menyeberang di Pelabuhan Bakauheni – Merak, sebelum puncak arus mudik.

Ia mengatakan, lamanya rentang libur/cuti bersama hari raya tersebut membuat pergerakan para pemudik cukup panjang pada arus balik. Sehingga tidak terjadi persamaan pergerakan pemudik balik di Pelabuhan Bakauheni menuju Merak.

Selain itu, fasilitas yang disediakan PT ASDP Pelabuhan Bakauheni pada arus mudik dan juga balik Lebaran sudah cukup baik. Setidaknya satu kapal ferry dapat mengangkut penumpang 38 ribu orang, dan ratusan kendaraan. Kapal ferry yang dioperasionalkan juga banyak dari hari-hari normal. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement