Sabtu 14 May 2022 10:10 WIB

PAN: Pimpinan Partai Koalisi akan Bertemu Bahas Hal Strategis

Pertemuan ketua umum partai belum membahas pasangan capres-cawapres.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan) dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (kiri) berfoto bersama saat melakukan pertemuan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi lebaran 1443 Hijriah sekaligus membahas tentang koalisi persatuan antara Partai Golkar, PAN dan PPP. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan) dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (kiri) berfoto bersama saat melakukan pertemuan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi lebaran 1443 Hijriah sekaligus membahas tentang koalisi persatuan antara Partai Golkar, PAN dan PPP. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan belum ada pembahasan terkait calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dengan Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun, ia tak menampik bahwa nantinya ketiga partai akan membahas hal tersebut.

"Kami tidak menutupi kemungkinan bahwa dalam minggu-minggu ke depan para pihak, para pimpinan partai pasti akan bertemu untuk membahas hal-hal yang sifatnya strategis, yang bisa dikerjasamakan di antara kita," ujar Eddy saat dihubungi, Sabtu (14/5/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan, pertemuan antara Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa belumlah membahas pasangan capres-cawapres. Ketiganya masih menyamakan pandangan tentang demokrasi ke depannya.

"Politik gagasan, politik konsep, politik ide. Di mana yang nantinya akan dipertarungkan itu adalah gagasan, konsep, ide, bukan identitas, bukan masalah-masalah primordial, bukan hal-hal yang sifatnya justu akan bermuara pada polarisasi di masyarakat," ujar Eddy.

PAN, Partai Golkar, dan PPP tak ingin mengulang kembali polarisasi masyarakat yang terjadi akibat pemilihan umum (Pemilu) 2019. Ketiganya sekali lagi ingin mengedepankan politik gagasan yang berusaha ditawarkan Koalisi Indonesia Bersatu.

"Tujuannya adalah supaya kita sebagai anak bangsa bisa merajut persatuan lebih kuat lagi," ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.

Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli menilai terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP merupakan sesuatu yang bagus. Pasalnya, koalisi tersebut merupakan pertemuan antara kelompok nasionalis dan Islam.

"Terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu tersebut bagus karena bertemunya kelompok nasionalis dan kelompok Islam," ujar Romli.

Koalisi Indonesia Bersatu, nilai Romli, kemungkinan besar akan mengusung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres. Mengingat partai berlambang pohon beringin itu memiliki suara tertinggi ketimbang PAN dan PPP.

"Wajar jika koalisi ini juga mengusung Airlangga Hartarto, karena ia Ketum Golkar pemilik kursi mayoritas dalam koalisi tersebut. Dengan terbentuknya koalisi ini, maka peluang adanya tiga pasang kandidat cukup besar," ujar Romli.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement