REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Tinggal di rumah layak memang menjadi impian setiap insan manusia. Namun tak semua orang mampu mewujudkannya karena faktor ekonomi.
Ini pula yang dialami Raflis (35 tahun) dan Yuni Andani (34 tahun). Pasangan keluarga ini tinggal digubuk menyedihkan. Tak hanya bersama keluarga, mereka juga tinggal seatap dengan sapi dan kambing milik orang yang digembalakannya.
Hal tersebut terungkap saat Wali Kota Padang Hendri Septa dan tim program Semata (Semalam di Pelanta) mengunjungi kediaman Yuni di kawasan Rimbo Gaek, Kecamatan Lubuk Kilangan. "InsyaAllah bekerja sama dengan Baznas Padang kita akan bedah rumah Pak Raflis dan Ibu Juni, menjadi layak huni. Kita juga akan memindahkan hewan ke kandang. Kita terenyuh mereka selama ini tinggal satu atam dengan sapi dan kambing," kata Hendri, dikutip dari siaran persnya.
Seperti program Semata sebelumnya, warga terlebih dahulu diajak berbuka bersama dan menginap di Palanta kediaman Wali Kota Padang. Setelahnya baru besok, tim Semata akan mulai membedah rumah Yuni dan Raflis.
Yuni mengaku terhari dan sangat bahagia terpilih mendapatkan program Semata. Ia merasa seperti mimpi dan tak mampu mengungkapkannya selain bersyukur kepada Allah SWT.
"Alhamdulillah kami sekeluarga berterima kasih sekali kepada Pak Wali dan Ibu, yang membantu kami melalui program Semata. Kami diajak berbuka puasa, tidur dan esoknya sahur di sini. Kami juga diajak bermaik ke Silungkang Play Groun sama Pak Wali. Kedua anak kami sangat senang," ungkap Yuni.
Sehari-hari Yuni merupakan ibu rumah tangga, sekaligus memberi makan dan membersihkan kotoran sapi dan kambing. Sementara suaminya, belum punya pekerjaan tetap hanya sesekali memuat batu di sungai.