Selasa 17 May 2022 15:35 WIB

Antisipasi PMK, Pemkot Bandung Upayakan Vaksinasi Hewan Ternak

Pemkot Bandung mengupayakan untuk vaksinasi hewan ternak untuk antisipasi PMK.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memeriksa kesehatan hewan sapi di salah satu lokasi penjulan hewan kurban di Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Selasa (17/5/2022). Pemkot Bandung mengupayakan untuk vaksinasi hewan ternak untuk antisipasi PMK.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memeriksa kesehatan hewan sapi di salah satu lokasi penjulan hewan kurban di Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Selasa (17/5/2022). Pemkot Bandung mengupayakan untuk vaksinasi hewan ternak untuk antisipasi PMK.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, Pemerintah Kota Bandung akan mengupayakan langkah antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan berkuku belah khususnya menjelang Idul Adha.

Langkah yang akan dilakukan, kata Yana, adalah meminta pengadaan vaksinasi bagi hewan berkuku belah khususnya hewan ternak. “Kita sedang berupaya minta vaksin ke pemerintah pusat, karena ini (PMK) bisa juga disembuhkan dengan vaksin, berdasarkan laporan dari kepala DKPP,” kata Yana saat ditemui di Balai Kota Bandung, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga

Saat ditanya mengenai jumlah vaksin yang dibutuhkan, Yana membandingkannya dengan jumlah hewan potong per hari di Rumah Potong Hewan Kota Bandung, 75 ekor sapi per hari. Jumlah ini, kata dia, baru dari data sapi potong, belum termasuk hewan berkuku belah seperti kambing, kerbau dan lainnya.

“Apalagi menjelang Idul Adha ya, makanya mudah-mudahan kita bisa antisipasi sehingga meskipun secara teori ini (PMK) tidak menular ke manusia ya, tapi kalau virusnya itu nempel ke manusia, dia (virus) bisa transmisi ke hewan lain. Itu aja kekhawatirannya,” kata Yana.

Dia mengakui hingga saat ini Kota Bandung belum memiliki peternakan sendiri dan masih bergantung pada kiriman hewan ternak dari luar Kota Bandung. Sehingga jalur pengiriman masuk sangat sulit untuk ditutup, kata dia.

“Tentunya kita masih butuh kiriman dari luar, karena kita belum punya peternakan sendiri dan sulit jalur untuk menutup jalur pengiriman hewan ternak di Kota Bandung,” kata dia.

Terkait imbas PMK ke pedagang dan penjualan daging di pasaran, Yana meyakini kondisi penjualan daging ternak masih dalam kondisi aman, merujuk pada belum adanya laporan dari dinas terkait terkait PMK.

“Saat ini saya belum dapat laporan tapi kayanya mungkin masih normal. Tapi memang belum ada laporan dari Disdagin, DKPP juga belum ada,” kata dia.

“Bulog juga belum ada laporan. Karena biasanya kalau emergency akan langsung koordinasi tapi ini belum masuk. Bismillah ya, mudah-mudahan ya, apalagi ini sudah menghadapi Idul Adha,” pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement