Rabu 18 May 2022 22:35 WIB

Rusia Usir 85 Diplomat Prancis, Spanyol, dan Italia

Pengusiran ini merupakan balasan Rusia terhadap Eropa.

Red: Teguh Firmansyah
 Seekor anjing berjalan melewati mobil yang rusak di halaman rumah yang dihancurkan oleh tembakan Rusia di Toretsk, wilayah Donetsk, Ukraina, Senin, 16 Mei 2022.
Foto: AP/Andriy Andriyenko
Seekor anjing berjalan melewati mobil yang rusak di halaman rumah yang dihancurkan oleh tembakan Rusia di Toretsk, wilayah Donetsk, Ukraina, Senin, 16 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Rusia mengaku telah mengusir total 85 anggota staf kedutaan dari Prancis, Spanyol, dan Italia untuk membalas langkah serupa yang dilakukan ketiga negara tersebut. Tindakan itu menyoroti kerusakan hubungan Moskow dengan negara-negara utama Uni Eropa sejak Rusia menggempur Ukraina.

Ketiga negara itu termasuk negara Eropa yang secara kompak mengusir lebih dari 300 warga Rusia sejak invasi 24 Februari.

Baca Juga

Pada banyak kasus, negara-negara itu menuding para diplomat Rusia melakukan pengintaian --tuduhan yang dibantah oleh Moskow.

Aksi balasan Rusia meliputi pemulangan 40 anggota staf Polandia dan 40 anggota staf Jerman pada April. Moskow juga mengumumkan strategi pembalasan terhadap Finlandia, Romania, Denmark, Swedia, Norwegia, dan Jepang.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi menyebut pengumuman Moskow pada Rabu (18/5/2022) sebagai "tindakan bermusuhan" dan mengatakan jalur diplomatik tidak boleh diputus.

Prancis menyayangkan langkah Rusia itu, yang disebutnya merupakan tanggapan yang dapat dibenarkan terhadap tindakan Prancis bulan lalu.Prancis pada April mengusir "puluhan agen Rusia yang bertindak di wilayah kami dengan menyandang status diplomatik dan bekerja tidak sesuai dengan kepentingan keamanan kami."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement