Kamis 19 May 2022 06:52 WIB

Tokoh Literasi Ini Janji Bantu Wujudkan Indonesia Gemar Membaca dan Menulis

Tips awal sebagai penulis adalah tekun membaca minimal 20 menit setiap hari.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Bachtiar Adnan Kusuma (kedua dari kiri) di acara Gerakan Literasi Berbasis Masjid yang digelar di Jakarta,  14-15 Mei 2022 lalu.
Foto: istimewa
Bachtiar Adnan Kusuma (kedua dari kiri) di acara Gerakan Literasi Berbasis Masjid yang digelar di Jakarta, 14-15 Mei 2022 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh literasi nasional, Bachtiar Adnan Kusuma (BAK), menyatakan akan terus mendukung upaya Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satunya lewat gerakan membaca, gerakan menulis, dan gerakan literasi yang simultan dan kolosal. "Sebagai penggerak, pelaku, dan penggagas Gerakan Literasi Nasional dari Daerah, kami akan terus menerus menggerakkan agar terwujud Indonesia yang membaca dan menulis," ujar BAK dalam keterangannya, Kamis (19/05/2022). 

Pada 14-15 Mei 2022 lalu, Ikatan alumni Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (IKA-BKPRMI) menggelar workshop nasional tentang kepenulisan. BAK hadir langsung sebagai salah satu mentor dalam kegiatan bertema “Gerakan Nasional Satu Masjid Satu Buku” itu. 

Baca Juga

BAK memberikan pembinaan dan pengarahan terhadap seluruh peserta agar dapat berhasil menulis karya buku. Dia mengatakan, menulis itu semudah berbicara. Tips awal sebagai penulis adalah tekun membaca minimal 20 menit setiap hari. BAK menyebutkan, membaca itu kebutuhan. 

"Dari membaca dapat menambah pengetahuan juga memperkaya kosa kata dan mustahil dapat menulis dengan baik jika tidak diawali dengan membaca," kata BAK. 

Selain tekun membaca, hal lain yang harus dimiliki oleh seorang penulis adalah komitmen dan tidak mudah putus asa. Sebab, kata dia, banyak dijumpai orang yang bisa menulis dan memiliki bakat yang baik dalam menulis, akan tetapi tidak sampai menghasilkan satu buku kareba kurangnya komitmen dan mudah putus asa dalam menuntaskan membuat karya. 

"Melalui tulisan, kita dapat mengukir sejarah, menambah amal jariyah dunia akhirat dan dapat melawan kebodohan," jelas dia. 

Di samping kiat-kiat praktis yang disajikan, BAK juga banyak memberikan wawasan terkait dengan pengalaman aplikatif dalam dunia kepenulisan dan penerbitan. Tampil juga berbagi inspirasi ke penulisan di awal sesi, Labbiri dari Pegiat literasi Gamacca Kabupaten Gowa dan guru penulis yang sudah menghasilkan puluhan buku baik fiksi maupun nonfiksi. 

Dengan kegiatan itu, BAK bersyukur bisa ikut menggerakkan Akademi Literasi Nasional melalui Ika BKPRMI, Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando, dan Ketua Umum Ika BKPRMI, Andi Kasman. Menurut dia, kegiatan itu merupakan sebuah langkah besar. 

"Peran dan optimalisasi Alumni Pemuda Remaja Masjid Indonesia ikut serta mendorong tumbuhnya Ekosistem Literasi Nasional melalu Gerakan Satu Masjid Satu Buku," jelas BAK. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement