REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menekankan perlunya etika bertetangga yang baik dalam menjalin hubungan antarnegara. Pernyataan itu dikemukakan Muhadjir saat menjawab pertanyaan wartawan terkait sikap Singapura yang menolak Ustadz Abdul Somad masuk ke negaranya karena dinilai mengajarkan ekstremisme.
"Pokoknya begini, hidup bertetangga itu tidak hanya dalam arti rumah ke rumah, antarsesama negara itu juga ada etika, ada tata cara, saling menghormati," kata Muhadjir Effendy di Jakarta, Kamis.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan hidup bertetangga yang baik perlu didukung dengan komunikasi yang baik."Sebaiknya sama dengan bertetangga lah, mulai dari menjaga lidah, menjaga mulut, menjaga tangan sehingga kita bisa hidup enak, kita bisa bertamu ke tetangga juga enak tidak perlu diusir. Sebaliknya juga begitu, kita menerima tetangga datang juga dengan enak," katanya.
Kementerian Dalam Negeri Singapura, melarang Ustadz Abdul Somad Batubara untuk masuk ke negaranya dengan alasan menyebarkan ajaran ektremis dan perpecahan.Somad bersama enam anggota rombongannya, tiba di Terminal Tanah Merah Singapura dari Batam pada Senin (16/5).Setelah itu Somad bersama rombongannya mengikuti wawancara namun ditolak masuk ke Singapura.