Ahad 22 May 2022 14:25 WIB

Partai Buruh Pimpin Australia Setelah Sedekade, Anthony Albanese Jadi PM Terpilih

Partai Buruh memiliki 72 kursi di parlemen Australia.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemilu Australia
Pemilu Australia

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY - - Partai Buruh Australia akan mengakhiri hampir satu dekade pemerintahan konservatif. Hasil tidak resmi dari penghitungan suara dalam pemilihan umuma Australia pada Sabtu (21/5/2022), bahwa Partai Buruh memperoleh keuntungan kecil dari koalisi Liberal-Nasional Perdana Menteri Scott Morrison. 

"Malam ini, saya telah berbicara dengan pemimpin oposisi dan perdana menteri yang akan datang, Anthony Albanese. Dan saya telah mengucapkan selamat kepadanya atas kemenangan pemilihannya malam ini," kata Morrison. 

 

Albanese berbicara saat menuju ke perayaan kemenangan mengatakan, keinginan menyatukan negara dan mengakhiri perang iklim. "Saya pikir orang-orang ingin bersatu, mencari kepentingan bersama, melihat ke arah tujuan bersama itu. Saya pikir orang-orang sudah cukup terpecah, apa yang mereka inginkan adalah bersatu sebagai sebuah bangsa dan saya berniat untuk memimpin itu," ujarnya. 

 

Albanese bermaksud untuk segera dilantik sehingga bisa menghadiri pertemuan kelompok keamanan Quad di Tokyo pada Selasa (24/5/2022). Dia menjanjikan pengakuan konstitusional dan perwakilan parlemen untuk Pribumi Aborigin serta pembentukan komisi anti-korupsi.

 

Dalam hasil sejauh ini, Partai Buruh belum mencapai 76 dari 151 kursi majelis rendah yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan. Hasil akhir dapat memakan waktu karena penghitungan jumlah suara yang dicatat melalui pos selesai.

 

Dengan 60 persen suara dihitung, Partai Buruh memiliki 72 kursi dan koalisi Morrison hanya 55 kursi. Proyeksi Australian Broadcasting Corp menyatakan, Partai Independen dan Partai Hijau memegang 11 kursi. Sedangkan 13 kursi lainnya masih diragukan.

 

Partai Buruh kiri-moderat telah memimpin dengan baik dalam jajak pendapat sebelum pemilihan. Meskipun survei menunjukkan pemerintah Liberal-Nasional mempersempit kesenjangan dalam rentang terakhir dari kampanye enam minggu.

 

Dalam sesi kampanye, Partai Buruh berfokus pada lonjakan inflasi dan pertumbuhan upah yang lamban. Sedangkan Morrison yang merupakan pendukung kuat industri batu bara Australia menjadikan pengangguran terendah di negara itu dalam hampir setengah abad sebagai inti dari jam-jam terakhir kampanyenya.

 

Partai Hijau dan sekelompok yang disebut "independen teal" yang mengkampanyekan kebijakan kesetaraan gender dan mengatasi perubahan iklim juga berhasil menahan perolehan partai Morrison. Hasil tersebut menunjukkan dengan kuat kemarahan pemilih atas kelambanan tindakan terhadap lingkungan setelah beberapa banjir dan kebakaran terburuk melanda Australia.

 

Pemimpin Partai Hijau Adam Bandt, yang mempertahankan kursi kota terdalamnya di Melbourne, mengatakan iklim adalah masalah utama bagi pemilih. "Ada upaya dari Partai Buruh dan Liberal untuk menguburnya, dan kami sangat jelas tentang perlunya mengatasi iklim dengan mengatasi batu bara dan gas," katanya. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement