REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA--Akhiri masa tugas sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Salatiga, pasangan Yuliyanto- Muhammad Haris titip kepada Pejabat (Pj) Wali Kota Salatiga terus mengawal dan merawat toleransi umat.
Sehingga Kota Salatiga ke depan akan menjadi daerah yang semakin maju dan masyarakatnya semakin sejahtera dalam bingkai keselarasan dan harmonisasi keberagaman umat.
Hal ini terungkap dalam upacara Purna Bhakti dan Pelepasan Yuliyanto- Muhammad Haris sebagai Wali Kota-Wakil Wali Kota Salatiga, yang digelar di Kota Salatiga, Jawa Tengah, Ahad (22/5).
Menurut Yuliyanto, kekuatan Kota Salatiga ada pada kehidupan toleransi beragama masyarakatnya yang masih terawatt dengan baik, hingga periode kepemimpinan Yuliyanto- Muh Haris yang berakhir pada hari ini.
Maka penjabat (Pj) wali kota nanti, harus merangkul semua unsur masyarakat Kota Salatiga, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI/Polri dan lainnya untuk menggugah partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah.
Ia juga ingin Pj Wali Kota Salatiga juga dapat melanjutkan sejumlah program yang masih tertunda dan belum dapat dituntaskan dalam masa kepemimpinan Yuliyanto- Muhammad Haris untuk membanun Kota Salatiga.
“Tentu ada pembangunan yang belum selesai karena harus tertunda akibat dua tahun pandemi Covid-19. Jadi yang kemarin terpaksa masih tertunda, nanti bisa dilanjutkan oleh Pj Wali Kota Salatiga,” tegasnya.
Sebelumnya, suasana haru mewarnai upacara Purna Bhakti Pelepasan Yuliyanto- Muh Haris sebagai Wali Kota-Wakil Wali Kota Salatiga, yang dilaksanakan di halaman kantor WaliKota Salatiga tersebut.
Pasangan kepala daerah yang populer dengan sebutan (akronim) ‘Yaris’ ini resmi mengakhiri masa pengabdian mereka, setelah dua periode (2011- 2016 dan 2017- 2022) memimpin Kota Salatiga.
Yuliyanto dan Haris terlihat berulangkali mengusap air matanya. Para Aparatur Sipil Negara (ASN) juga tak kuasa menahan tangis. Beberapa kali langkah keduanya terhenti untuk memeluk ASN yang menangis.
Terutama saat Yuliyanto dan Muhammad Haris saling berpelukan erat. Tidak ada kata- kata yang terucap kecuali air mata yang membasahi wajah mereka hingga segenap peserta upacara sejenak ikut hanyut dalam suasana tersebut.
Di akhir pidatonya Yuliyanto berterima kasih kepda para ASN, TNI-Polri, DPRD Kota Salatiga, Forkompimda dan partisipasi masyarakat yang telah mendukung keduanya selama selama dua periode memimpin Kota Salatiga.
Berkat dukungan dan peran serta semua pihak, Kota Salatiga bisa meraih sejumlah prestasi serta penghargaan yang cukup membanggakan, termasuk capaian dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Di antaranya sebagai kota tertoleran di Indonesia, peringkat ketujuh secara nasional untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan UMKM, serta kota kreatif untuk sektor gastronomi,” tegasnya.