Senin 23 May 2022 09:55 WIB

Lantik Empat Pj Kepala Daerah, Ganjar Tekankan Integritas dan Profesionalitas

Ganjar minta Pj memperhatikan rambu dan batas-batas kewenangannya.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ilham Tirta
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melantik dan mengambil sumpah empat Penjabat (Pj) kepala daerah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Ahad  (22/5). Ke-empatnya masing- masing Pj Bupati Batang, Jepara, Banjarnegara serta Pj Wali Kota Salatiga.
Foto: Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melantik dan mengambil sumpah empat Penjabat (Pj) kepala daerah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Ahad  (22/5). Ke-empatnya masing- masing Pj Bupati Batang, Jepara, Banjarnegara serta Pj Wali Kota Salatiga.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali menitipkan persoalan integritas, saat melantik empat Penjabat (Pj) kepala daerah di Jawa Tengah. Keempat daerah tersebut meliputi Pj Bupati Batang, Pj Bupati Jepara, Pj Bupati Banjarnegara, serta PJ Wali Kota Salatiga.

Kepada keempat Pj bupati/wali kota tersebut, gubernur ingin agar masing-masing  memperhatikan rambu dan batas-batas kewenangannya. "Ini pesan Mendagri, beliau mem-briefing kami untuk memberikan rambu-rambu kepada para Pj bupati/wali kota ini," kata Ganjar di Semarang, Senin (23/5/2022).

Baca Juga

Gubernur juga mengingatkan agar keempat Pj kepala daerah menjaga integritas, bekerja profesional, dan punya inisiatif untuk menggerakkan semangat antikorupsi. Rambu-rambu tersebut diberikan karena kewenangan empat Pj kepala daerah tersebut berbeda dengan kepala daerah dari hasil pemilihan kepala daerah (pilkada).

Pj bupati/wali kota tidak boleh mengganti dan tidak boleh mencabut izin agar stabilitas pemerintahan bisa di daerah masing-masing tetap berjalan. "Termasuk netralitas dalam  pelaksanaan pemilihan kepala daerah, yang harus segera mereka persiapkan dengan baik di daerah masing-masing," lanjutnya.

Menurut Ganjar, menjaga integritas menjadi penting, karena sudah  banyak contoh yang karena bermain-main keluar dari rambu akhirnya bermasalah. Terlebih, semua Pj yang dilantik merupakan aparatur sipil negara (ASN), sehingga harus bisa melayani dan bekerja dengan baik serta kerja yang profesional.

Para Pj bupati/wali kota juga harus memiliki nomor yang bisa diakses rakyat, sehingga akan bisa lebih cepat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Yang tidak kalah penting, semua Pj  bupati/wali kota juga harus siap memberikan laporan berkala setiap tiga bulan dan harus dilakukan evaluasi.

Laporan yang masuk selanjutnya akan dievaluasi. Kalau kinerjanya bagus akan diteruskan, tetapi kalau tidak maka kita akan usulkan agar mereka dievaluasi.

"Insya Allah dari keempatnya (Pj bupati/wali kota) ini sudah masuk dalam tim penilai akhir (TPA) Presiden, jadi sudah diseleksi oleh pemerintah pusat," katanya.

Keempat Pj juga diminta untuk fokus pada  persoalan kemiskinan. Termasuk terkait pemulihan ekonomi, khususnya pascapandemi Covid-19 yang berlangsung dalam duat tahun terakhir.

Misalnya untuk Pj Bupati Batang diminta menjaga dan mengawal kawasan industri Batang yang hingga kini sedang terus dikerjakan. "Rasa-rasanya sih beliau siap dan nanti saya akan segera turun sehingga apa yang sudah menjadi komitmen para investor dapat  berjalan dengan baik di sana," kata  Ganjar.

Keempat Pj dilantik di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Ahad (22/5/2022). Keempatnya adalah Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah, Sinoeng Noegroho Rachmadi MM sebagai Penjabat Wali Kota Salatiga. Kepala Dispermasdesdukcapil Jawa Tengah, Tri Harso Widirahmanto sebagai Penjabat Bupati Banjarnegara.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jawa Tengah, Edy Supriyanta ATD SH MM sebagai Penjabat Bupati Jepara. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Batang, Lani Dewi Rejeki MM sebagai Penjabat Bupati Batang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement