Rabu 25 May 2022 13:29 WIB

Warga Terdampak Banjir Rob di Semarang Mulai Keluhkan Gangguan Kesehatan

Sejumlah warga terdampak rob mengaku mulai merasakan gatal- gatal dan batuk pilek

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nur Aini
Sejumlah pekerja pelabuhan menumpang truk untuk dapat menerobos banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (24/5/2022). Sejumlah aktivitas pelabuhan maupun industri di kawasan tersebut masih lumpuh akibat peristiwa banjir rob sejak Senin (23/5) kemarin yang hingga pada Selasa (24/5) pukul 13:30 masih merendam beberapa titik kawasan pelabuhan dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai satu meter.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Sejumlah pekerja pelabuhan menumpang truk untuk dapat menerobos banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (24/5/2022). Sejumlah aktivitas pelabuhan maupun industri di kawasan tersebut masih lumpuh akibat peristiwa banjir rob sejak Senin (23/5) kemarin yang hingga pada Selasa (24/5) pukul 13:30 masih merendam beberapa titik kawasan pelabuhan dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai satu meter.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Setelah lingkungan tergenang banjir rob yang cukup parah dalam beberapa hari terakhir, sejumlah warga di lingkungan terdampak mulai mengeluhkan gangguan kesehatan.

Di wilayah RW 01, lingkungan Gisikrejo, Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang beberapa warga mengaku mulai merasakan gatal- gatal dan gangguan batuk pilek. Beberapa di antaranya juga mengaku mengalami gangguan pegal dan linu pada kaki, karena stiap hari beraktivitas dalam rumah yang tergenang banjir rob.

Baca Juga

Salah satu warga Gisikrejo, Nuryati (34 tahun) mengaku, pegal dan linu pada kaki mulai dirasakannya, setelah setiap hari terendam air rob. Selain itu, dia merasakan telapak kaki selalu kedinginan dan gampang kesemutan.

“Sehingga kalau habis duduk dan mau berdiri itu susah sekali, karena kaki rasanya dingin, pegal dan seperti kesemutan,” ungkapnya, Rabu (25/5/2022).

Gangguan kesehatan seperti batuk pilek, kata dia, juga mulai dialami –terutama-- oleh warga anak- anak. Nuryati juga mengaku dua keponakannya mulai mengeluhkan batuk dan pilek setelah beberapa hari berraktivitas dalam rumah yang masih tergenang.

Karena dalam beberapa hari ini, keluarganya memang memilih tinggal di rumah dan tidak mengungsi. Terkait gangguan kesehatan yang dikeluhkan ini, sudah diperiksakan di posko kesehatan di Kecamatan Semarang Utara.

“Sudah diberi obat, katanya sih, cuma gangguan penyakit yang kerap dialami saat terjadi banjir,” kata Nuryati.

Terkait dengan gangguan kesehatan yang mulai dirasakan oleh warga ini juga diamini oleh petugas posko kesehatan Mariyanti. Menurutnya, gangguan kesehatan juga mulai dialami oleh warga yang lingkungannya terdampak banjir rob.

Keluhan warga yang berobat ke posko kesehatan setelah terjadinya banjir rob ini umumnya adalah keluhan pegal linu tulang, batuk pilek dan pusing disertai panas atau demam, termasuk juga masalah gangguan kesehatan kulit seperti gatal- gatal.

“Sehingga dalam situasi lingkungan warga yang masih tergenang banjir rob ini, memang disiapkan obat- obatan untuk mengantisipasi keluhan dan gangguan kesehatan dengan gejala- gejala tersebut,” kata petugas kesehatan yang juga Kepala Puskesmas Bulu Lor ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement