Rabu 25 May 2022 22:21 WIB

Bayi Kembar Siam Asal Sukabumi Berhasil Dipisahkan

Operasi pemisahan dimulai dari dinding perut hingga liver yang berdempetan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ilham Tirta
 Bayi kembar siam (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Bayi kembar siam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bayi kembar siam usia sebelas bulan asal Sukabumi, Jawa Barat, Queenetha Zaina dan Queenesha Zahira berhasil dipisahkan oleh tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Rabu (25/5/2022). Anak dari pasangan Evi Susanti (27 tahun) dan Abdul Muslih (32) ini menjalani operasi pemisahan sekitar 3 jam lebih.

Ketua tim, dr Dikki Drajat mengatakan, operasi pemisahan bayi kembar siam dilakukan sejak pukul 10.14 WIB dan berakhir pukul 13.31 WIB. Operasi berjalan lancar dan dinyatakan berhasil melakukan pemisahan.

Baca Juga

"Kita telah lancar melaksanakan operasi pemisahan kembar siam atas nama Zaina dan Zahira. Operasi dilaksanakan selama 3 jam 17 menit," ujarnya kepada wartawan, Rabu (25/5/2022).

Ia menuturkan, operasi pemisahan bayi kembar siam dimulai dari dinding perut, dinding dada, bagian dalam yang dempet, yaitu liver. Kondisi liver bayi menempel dengan ukuran lebar 6 cm dan panjang 10 cm.

"Yang mungkin agak sedikit kompleks adalah pemisahan bagian dinding dada di mana bagian depan menempel selaput jantung. Jantungnya terpisah. Masing-masing mempunyai selaput jantung, tetapi ada penempelan juga, agak dempet kurang lebih 1 cm tidak begitu menyulitkan bagi tim bedah toraks untuk menanganinya, jadi ditutup dengan mudah," katanya.

Ia menuturkan, kondisi kulit bayi cukup untuk menutup operasi. Sedangkan untuk dinding dada memerlukan alat penambal untuk bagian luar dada, sebab dada bayi sedikit terbuka, namun dapat didekatkan sedemikian rupa dan dilapisi oleh alat penambal tersebut.

"Jadi masing-masing organ keduanya normal, kecuali liver yang dempet. Tetapi masing-masing liver mempunyai sistem saluran empedu dan pembuluh darah masing-masing. Hanya ada di bagian penyambungan yang dempet pembuluh darah yang nyambung dan itu bisa dibebaskan," katanya.

Pihaknya berharap ke depan aktivitas kedua bayi tereebut berjalan dengan baik. Selanjutnya, pihaknya akan melakukan observasi apakah memerlukan operasi lanjutan atau tidak.

"Tetap kita ada program untuk follow up pemeriksaan evaluasi lebih lanjut," katanya. Menurut dia, pembiayaan operasi dibantu oleh platform kitabisa.com.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement