REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Tim SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru di Provinsi Riau mengevakuasi tiga nelayan yang terombang-ambing di perairan Selat Malaka. Kapal mereka dihantam ombak besar pada Rabu (25/5).
Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru Ishak, nelayan bernama Musdar (39), Suherman (43), dan Sutrawanto (32) terkatung-katung di bagian atas rumah kapal selama empat jam lebih sebelum mendapat bantuan dari awak kapal MV Gulafruz. "Posisi kejadian di perairan Selat Malaka di atas Pulau Rupat Utara," ujar Ishak.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru pada Rabu siang (25/5/2022) menerima laporan dari petugas di Johor Baru, Malaysia, mengenai kapal nelayan yang nyaris tenggelam di perairan Selat Malaka. Dari laporan itu petugas menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengerahkan petugas untuk menjemput mereka pada Rabu malam pukul 19.25 WIB.
Tim SAR yang terdiri atas kru RB 218 Dumai dan anggota Kepolisian Perairan Dumai pada Kamis (26/5/2022) sekitar pukul 02.30 WIB mengevakuasi tiga nelayan yang kapalnya dihantam ombak ke kapal RB 218 dan membawa mereka ke Pelabuhan Pokala Dumai. Ishak mengingatkan para nelayan untuk memeriksa kondisi kapal sebelum melaut untuk menghindari kemungkinan kapal mengalami kerusakan selama dalam perjalanan.