Kamis 26 May 2022 17:06 WIB

Rusia Buka Koridor ke Laut Hitam untuk Kapal Asing

Angkatan laut Rusia telah menghilangkan bahaya ranjau di pelabuhan Mariupol

Rep: rizky jaramaya/ Red: Hiru Muhammad
Kapal selam diesel-listrik Angkatan Laut Rusia Rostov-on-Don berlayar ke arah Bosphorus saat Laut Hitam di depan Masjid Suleymaniye di Istanbul, Turki, 13 Februari 2022. Kapal Angkatan Laut Rusia transit di Laut Hitam untuk latihan besar-besaran di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Foto: EPA-EFE/ERDEM SAHIN
Kapal selam diesel-listrik Angkatan Laut Rusia Rostov-on-Don berlayar ke arah Bosphorus saat Laut Hitam di depan Masjid Suleymaniye di Istanbul, Turki, 13 Februari 2022. Kapal Angkatan Laut Rusia transit di Laut Hitam untuk latihan besar-besaran di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia akan membuka koridor untuk kapal asing ke Laut Hitam. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, koridor beroperasi setiap hari, mulai pukul 08.00 pagi sampai pukul 19.00 malam waktu setempat.

“Untuk memastikan keluarnya kapal asing dengan aman dari pelabuhan Mariupol, koridor sepanjang 115 mil dan lebar dua mil menuju Laut Hitam akan diatur,” ujar pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, dilansir kantor berita TASS, Kamis (26/5/2022).

Baca Juga

Angkatan laut Rusia telah menghilangkan bahaya ranjau di pelabuhan Mariupol. Termasuk langkah-langkah untuk membangun kembali infrastruktur pelabuhan.

Rusia telah melancarkan serangan yang disebut sebagai operasi militer khusus ke Ukraina pada Februari. Serangan tersebut telah membuat Barat geram dan menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Barat mengisolasi Rusia sebagai bentuk  hukuman. Sementara blokade pengiriman biji-bijian oleh Moskow dari pelabuhan Laut Hitam di Ukraina, telah menurunkan harga minyak, dan gas alam. Sedangkan harga biji-bijian, minyak goreng, dan pupuk melonjak.

Laut Hitam adalah lalu lintas pengiriman utama untuk biji-bijian dan produk minyak. Laut Hita. terhubung ke Marmara dan kemudian laut Mediterania melalui Bosphorus, yang mengalir melalui jantung Istanbul, dan Selat Dardanelles di barat laut Turki. Beberapa negara yang memiliki perbatasan di Perairan Laut Hitam antara lain Bulgaria, Rumania, Georgia, Turki, Ukraina, dan Rusia.

Sebelumnya Bank Dunia menyediakan dana sebesar 30 miliar dolar AS untuk membantu membendung krisis ketahanan pangan, akibat konflik Rusia-Ukraina. Konflik ini telah memotong sebagian besar ekspor biji-bijian dari kedua negara.

Dari total dana tersebut, sebanyak 12 miliar dolar AS akan dialokasikan untuk proyek-proyek baru. Sementara 18 miliar dolar AS digunakan untuk proyek-proyek terkait pangan dan gizi yang telah disetujui tetapi belum dicairkan.

"Kenaikan harga pangan memiliki dampak yang menghancurkan bagi mereka yang paling miskin dan paling rentan. Untuk menginformasikan dan menstabilkan pasar, sangat penting bahwa negara-negara membuat pernyataan yang jela tentang peningkatan produksi di masa depan, sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina," kata Presiden Bank Dunia David Malpass.

Bank Dunia mengatakan, proyek-proyek baru diharapkan dapat mendukung pertanian, perlindungan sosial untuk melindungi dampak dari harga pangan yang lebih tinggi pada orang miskin, serta proyek-proyek air dan irigasi.  Sebagian besar sumber pendanaan akan diberkikan ke Afrika dan Timur Tengah, Eropa Timur dan Asia Tengah, serta Asia Selatan. Daerah-daerah ini termasuk yang paling terpukul oleh dampak perang di Ukraina, terutama terkait pasokan biji-bijian.

Misalnya saja, Mesir sangat bergantung pada impor gandum dari Ukraina dan Rusia. Pasokan gandum di Mesir terganggi karena Rusia telah memblokade ekspor pertanian Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam. Rusia juga telah memberlakukan pembatasan ekspor domestik.

Rencana Bank Dunia adalah komponen terbesar dari laporan Departemen Keuangan AS yang merangkum rencana aksi ketahanan pangan dari lembaga keuangan internasional yang dirilis pada Rabu (17/5/2022). Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan berencana menyediakan dana sebesar 500 juta euro atau 523,5 juta dolar AS untuk ketahanan pangan dan pembiayaan perdagangan untuk produk pertanian dan makanan di Ukraina maupun negara tetangga yang terdampak. Dari total tersebut, Ukraina akan mendapatkan 200 juta euro dan negara tetangga di sekitarnya akan mendapatkan 300 juta euro. 

 

sumber : reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement