Ahad 29 May 2022 14:38 WIB

Aktif Bergerak Kurangi Risiko Terkena Penyakit Jantung

Dokter menyarankan orang tetap bergerak ketika menonton televisi atau film.

Jantung (ilustrasi). Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Andi Kurniawan, Sp.KO dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan semua orang untuk berolahraga atau aktif bergerak untuk mengurangi risiko terkena panyakit jantung.
Foto: www.maxpixel.com
Jantung (ilustrasi). Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Andi Kurniawan, Sp.KO dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan semua orang untuk berolahraga atau aktif bergerak untuk mengurangi risiko terkena panyakit jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Andi Kurniawan, Sp.KO dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan semua orang untuk berolahraga atau aktif bergerak untuk mengurangi risiko terkena panyakit jantung. Dokter Andi menyarankan orang tetap bergerak ketika menonton televisi.

"Kita bisa berinvestasi beli sepeda (statis) atau treadmill(mesin lari) yang ditaruh di depan TV, jadi bisa bergerak sepanjang menonton TV atau film," kata Andi dalam konferensi pers daring, Ahad (29/5/2022).

Baca Juga

Sofa yang diletakkan di depan televisi bisa menjadi tempat paling "bahaya" di rumah karena mengundang seseorang untuk duduk dalam durasi lama. Bukan cuma televisi, berlama-lama duduk di depan komputer selama bekerja dari rumah membuat seseorang kurang bergerak dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Itulah alasannya salah satu cara mengakali agar bisa lebih aktif bergerak di rumah dengan mengatur agar berbagai kegiatan bisa dilakukan sambil berolahraga secara ringan. Bila tak punya sepeda statis atau mesin lari, seseorang juga bisa menikmati tontonan di televisi atau komputer sambil aktif melakukan gerakan-gerakan olahraga ringan agar tubuh tetap fit.

Kiat lain dari Andi adalah mengunduh aplikasi penunjang olahraga atau menonton video tutorial olahraga secara gratis di YouTube yang disesuaikan dengan keinginan tiap individu. Terdapat berbagai jenis latihan fisik yang tutorialnya beredar di dunia maya, mulai dari olahraga berjalan kaki di tempat yang disesuaikan dengan irama musik rancak, aerobik hingga Zumba.

Dia mengingatkan juga untuk berlatih mengangkat beban dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar rumah seperti botol mineral atau kaleng susu. "Pakai beban tubuh sendiri juga bagus, seperti core plank dan sit up," katanya.

Dengan melatih kekuatan otot, seseorang bisa mencegah terjadinya penurunan massa otot alias sarkopenia, juga mencegah risiko penyakit seperti jantung di kemudian hari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement