Selasa 31 May 2022 18:46 WIB

Pemkot Pekalongan Gelar Aksi Simpatik Sambut Hari tanpa Tembakau Sedunia

Aksi untuk mengingatkan, kandungan tembakau lebih banyak efek negatif bagi kesehatan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Seorang pegawai Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menggelar aksi simpatik dengan menempelkan stiker peringatan saat aksi Hari tanpa Tembakau Sedunia di Taman Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (31/5/2022).
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Seorang pegawai Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menggelar aksi simpatik dengan menempelkan stiker peringatan saat aksi Hari tanpa Tembakau Sedunia di Taman Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (31/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan menggelar aksi simpatik dengan membagikan stiker berisi pesan antimerokok dan menjaga lingkungan dalam rangkaian menyambut Hari tanpa Tembakau Sedunia. Aksi simpatik digelar di lima titik, yaitu di Simpang Lima Pekalongan, Perempatan Grogolan, Ponolawen, Sorogenen, dan Alun-Alun Kota Pekalongan.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan Indah Kurniawati mengatakan, tujuan aksi tersebut untuk mengingatkan masyarakat terhadap kandungan tembakau yang lebih banyak efek negatif terhadap kesehatan. Aksi menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia melibatkan 80 peserta terdiri atas unsur dinkes, puskesmas, dan organisasi profesi.

"Ya, aksi simpatik ini bertujuan untuk menggugah keingintahuan masyarakat mempelajari kandungan pada tembakau yang lebih banyak efek negatif yang ditimbulkan dari penggunaan tembakau," katanya di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (31/5/2022).

Indah berharap, melalui kegiatan simpatik itu, masyarakat memiliki keinginan kuat untuk berhenti merokok. Selain itu, Dinkes Kota Pekalongan mendorong pada para pengambil kebijakan untuk tidak ragu-ragu lagi membuat regulasi kawasan tanpa rokok.

"Dengan mengusung tema Lindungi Lingkungan, kami ingin pemkot terus melaksanakan regulasi yang tepat untuk mengatur distribusi, produksi tembakau dan mengelola limbah sehingga tidak banyak menimbulkan kerusakan lingkungan," kata Indah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement