REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat melakukan investigasi dalam kasus air sungai Cimeta, anak sungai Citarum yang berubah menjadi merah di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Dua orang warga yang mengetahui awal mula peristiwa tersebut dimintai keterangan.
Kabid Penataan Hukum Dinas Lingkungan Hidup Jabar Arif Budhiyanto mengatakan telah memintai keterangan dari dua orang yang mengetahui telah terjadi pencemaran sungai Cimeta. Hasil pemeriksaan diharapkan dapat mengungkap siapa yang membuat sungai tercemar.
"Hari ini kita kumpulkan keterangan dari dua orang, nanti dari sini kita bisa melihat siapa, berbuat apa," ujarnya, Selasa (31/5/2022).
Dia menuturkan, warga yang membuang kantong plastik ke sungai menduga jika isi di dalamnya tanah. "Satu orang disuruh menyingkirkan benda yang menjadi sumber pencemaran. Dia tidak tahu jika benda itu zat pewarna," katanya.
Arif mengatakan, warga menyebut kantong plastik yang dibuang sudah berada di bahu jalan sejak tahun 2021. Pihaknya menduga, jika kantong plastik berisi zat pewarna itu berasal dari luar wilayah sebab tidak terdapat pabrik atau kawasan industri.
Selain itu, pihaknya sedang melakukan uji sampel apakah mengandung bahan berbahaya dan beracun atau tidak. "Kita adakan uji sampling benda ini apakah bahan berbahaya dan beracun (B3), mengandung apa-apanya," katanya.
Dikatakan Arif, kondisi Sungai Cimeta sudah berangsur kembali normal sejak barang tersebut disingkirkan. Dia menambahkan, air sungai saat berubah warna menjadi merah sempat masuk ke kolam ikan namun tidak menyebabkan kematian. "Untuk hari ini warna air sungai sudah normal," katanya.
Sebelumnya, rekaman video yang memperlihatkan sungai Cimeta anak sungai Citarum di Jalan Raya Padalarang-Purwakarta, Desa Tagogapu, Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat berubah warna menjadi merah viral di media sosial. Diduga air sungai mengalami perubahan warna akibat tercemar limbah pewarna kain.
Komandan subsektor 9 Satgas Citarum Harum Kholid Abdurrahman menduga, air Sungai Cimeta yang berubah warna menjadi merah diduga tercemar oleh limbah pewarna kain. Sebab, pihaknya juga menemukan serbuk tinta pewarna.
"Kalau dilihat dan dipegang pakai tangan terus nempel di tangan dan susah hilang itu biasanya bahan pewarna kain," ujarnya, Senin (30/5/2022). Pihaknya mengambil sampel air untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium.