Kamis 02 Jun 2022 14:03 WIB

India Laporan Peningkatan Jumlah Kasus Covid-19

Kenaikan kasus Covid-19 di India didorong oleh kasus Mumbai.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang yang menderita penyakit virus corona berbaring di tempat tidur mereka di dalam Chennai Trade Centre†(CTC) yang diubah menjadi fasilitas perawatan darurat COVID-19 untuk pasien virus corona menyusul lonjakan kasus yang tajam, di Chennai, India, 16 Januari 2022. Kementerian Kesehatan India melaporkan 3.712 infeksi virus korona baru selama dua puluh empat jam terakhir pada Kamis (2/6/2022).
Foto: EPA-EFE/IDREES MOHAMMED
Orang-orang yang menderita penyakit virus corona berbaring di tempat tidur mereka di dalam Chennai Trade Centre†(CTC) yang diubah menjadi fasilitas perawatan darurat COVID-19 untuk pasien virus corona menyusul lonjakan kasus yang tajam, di Chennai, India, 16 Januari 2022. Kementerian Kesehatan India melaporkan 3.712 infeksi virus korona baru selama dua puluh empat jam terakhir pada Kamis (2/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Kementerian Kesehatan India melaporkan 3.712 infeksi virus corona baru selama dua puluh empat jam terakhir pada Kamis (2/6/2022). Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi dalam hampir sebulan dan terjadi karena kasus yang tercatat di ibu kota keuangan, Mumbai.

Kota itu melaporkan 739 kasus pada Rabu (1/6/2022) malam, lebih dari dua kali lipat jumlah yang tercatat hanya dua hari sebelumnya dengan 318 kasus saja. "Grafik tren Mumbai menunjukkan gelombang diam, varian omicron ringan. Perlindungan yang rentan, tetap awasi rawat inap," kata anggota satuan tugas pemerintah negara bagian untuk Covif-19 Shashank Joshi. 

Baca Juga

Rawat inap di Mumbai masih rendah dan 96 persen dari kasus yang dilaporkan tidak menunjukkan gejala. "Tidak ada peningkatan rawat inap. Orang-orang mengkarantina diri mereka sendiri di rumah dan memulihkan diri di rumah. Tidak perlu khawatir," kata Menteri Kesehatan negara bagian Rajesh Tope. 

Mumbai adalah salah satu kota pertama yang terkena dampak gelombang kedua pandemi yang menghancurkan India pada 2021. Namun berhasil mengatasi karena penanganan krisis yang efisien.

India telah mencatat lebih dari 43 juta kasus dan 524.641 kematian sejak pandemi dimulai.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكَارٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗوَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُوْرًا
Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun.

(QS. An-Nisa' ayat 43)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement