Jumat 03 Jun 2022 11:05 WIB

KAI Siapkan Sistem Pembayaran Cashless untuk LRT Jabodebek

Kartu uang elektronik yang akan diterapkan yakni Kartu Multi Trip milik KAI Commuter.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah rangkaian LRT Jabodebek terparkir di Depo LRT Bekasi Timur. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyiapkan sistem pembayaran cashless untuk operasional lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek.
Foto: Dok: Humas KAI
Sejumlah rangkaian LRT Jabodebek terparkir di Depo LRT Bekasi Timur. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyiapkan sistem pembayaran cashless untuk operasional lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyiapkan sistem pembayaran cashless untuk operasional lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek. VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan LRT Jabodebek akan menerapkan sistem pembayaran cashless guna mendukung Gerakan Nasional Non Tunai. 

“KAI akan melakukan integrasi ticketing system secara menyeluruh dimana semua kartu uang elektronik transportasi, kartu uang elektronik perbankan, dan dompet digital yang ada akan dapat digunakan untuk naik LRT Jabodebek,” kata Joni dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (3/6/2022). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, saat ini kartu uang elektronik transportasi yang akan diterapkan yakni Kartu Multi Trip (KMT) milik KAI Commuter. KMT dapat digunakan untuk naik angkutan KA pada berbagai layanan KAI Group seperti KRL Jabodetabek, KRL Yogyakarta-Solo, dan KA Bandara Soekarno-Hatta.

Sejak akhir 2021, KMT juga sudah dapat digunakan untuk naik moda transportasi umum lainnya yaitu MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Transjakarta.

Jika pelanggan menggunakan kartu uang elektronik, lanjut Joni, maka alur pembayaran LRT Jabodebek yaitu pelanggan terlebih dahulu melakukan tap ini di stasiun keberangkatan. Tap in intuk cek validasi kartu dan cek saldo, dan tulis area data perjalanan.

“Setibanya di stasiun tujuan, penumpang LRT Jabodebek melakukan tap out dan saldo kartu uang elektroniknya otomatis terpotong,” ujar Joni.

Sedangkan jika pelanggan membayar dompet digital, penumpang LET Jabodebek melakukan tap in untuk cek validasi QR pembayaran, cek saldo, potong saldo untuk tarif terjauh, dan tulis area data perjalanan. Setibanya di stasiun tujuan, penumpang melakukan tap out untuk membaca QR dan saldo akan dikembalikan jika terdapat selisih.

"Keunggulan uang elektronik atau dompet digital sebagai alat pembayaran yaitu lebih praktis, aman, dan dapat digunakan untuk berbagai fungsi. Sehingga nantinya pelanggan LRT Jabodebek memiliki banyak pilihan untuk melakukan pembayaran tiket,” ungkap Joni.

LRT Jabodebek akan beroperasi di 18 stasiun. Semua stasiun tersebut yakni Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement