Senin 06 Jun 2022 18:10 WIB

Demokrat Memilih tidak Terburu-Buru Soal Koalisi

Demokrat menilai aksi koalisi masih terlalu dini.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, mengatakan koalisi Pilpres akan tiba pada waktunya. Partai Demokrat tidak terburu-buru.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, mengatakan koalisi Pilpres akan tiba pada waktunya. Partai Demokrat tidak terburu-buru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, mengatakan partainya tak terburu-buru berkoalisi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Ia meminta agar semua pihak menunggu keputusan dari partai tersebut.

"Masih panjang, tidak usah pagi-pagi, ini baru tahun 2022, Pemilunya 2024. Biarkan dulu Partai Demokrat melakuka  kerja-kerja politiknya," ujar Hinca di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/6/2022).

Baca Juga

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), jelas Hinca, masih melakukan kunjungan ke banyak daerah. Para anggota DPR fraksinya juga terus menjalankan tugas-tugas konstitusinya.

"Soal koalisi tentu lah akan tiba waktunya, sampai tiba hari ini kami belum bicara tentang hal itu. Kami masih bekerja sesuai dengan tupoksi kami masing-masing di partai, semua di bawah komandonya Mas AHY," ujar Hinca.

Adapun pertemuan antara Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Surya Paloh diklaimnya tak membahas koalisi. Keduanya disebut berkomunikasi tentang kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Pemimpin bangsa itu harus bertemu, harus berkomunikasi, dan membicarakan banyak hal tentang negeri ini. Dan saya kira itu sesuatu yang normal," ujar Hinca.

Ia pun menyebut, turunnya SBY untuk melakukan silaturahim dengan elite partai politik lain adalah sesuatu yang wajar. Terutama dengan Surya Paloh yang merupakan sosok yang akrab dengan Presiden ke-6 Republik Indonesia itu.

"Jadi poinnya silaturahmi para pemimpin nasional harus terus dilakukan dengab siapa saja. Mudah-mudahan itu mencairkan, bisa memberikan energi baru dalam rangka melanjutkan perjuangan ini," ujar anggota Komisi III DPR itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement