Selasa 07 Jun 2022 13:43 WIB

Tips Bersihkan Hati dalam Kitab Tajul 'Arusy

Dalam kitab Tajul 'Arusy memberikan tips tentang bagaimana membantu membersihkan hati

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Takwa (ilustrasi).
Foto: blog.science.gc.ca
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia yang hatinya bersih dari segala penyakit-penyakit batin akan selamat dalam menjalani hidup di dunia dan akan mengantarkan memperoleh kebahagiaan di akhirat. Sebab itu sangat penting bagi seorang Mukmin untuk senantiasa berupaya agar menjaga hati tetap bersih dari tiap-tiap penyakit hati. 

Ibnu Atha'illah as-Sakandari dalam kitab Tajul 'Arusy memberikan tips tentang bagaimana membantu membersihkan hati. Diantaranya yakni dengan memperbanyak berzikir (katsrotu dzikr), jangan banyak bicara, menyendiri (kholwah)  yakni melepaskan setiap hal-hal yang tidak bermanfaat dan senantiasa hati terpaut dengan Allah SWT, serta menyedikitkan makanan dan minuman.

Baca Juga

Menurut pendakwah yang juga Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal Jakarta, KH. Bukhori Sail Attahiri yang dimaksud menyedikitkan makan dan minum bukan saja berarti tidak berlebih-lebihan, namun juga memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi adalah halal dan baik dan terhindar dari syubhat. Karenanya seseorang yang ingin hatinya bersih juga dianjurkan untuk memperbanyak berpuasa. Sebab menurut kiai Bukhori seseorang yang kekenyangan akan membuat malas untuk beribadah dan bekerja. 

"Faidah perut kita kosong, lapar, tidak kenyang itu adalah sucinya hati dan semangat beribadah kuat dan mata hatinya hidup. Karena ada orang punya mata kepala tapi tidak punya mata hati, artinya mata hatinya tidak hidup, itu karena kekenyangan. Kekenyangan itu juga bisa menyebabkan kebodohan, orang kenyang tidak bisa berpikir dan hati menjadi buta," kata kiai Bukhori dalam kajian kitab Tajul 'Arusy di Masjid Istiqlal Jakarta yang juga disiarkan daring pada Senin (6/6/2022).

Lebih lanjut kiai Bukhori mengatakan sebagaimana menukil keterangan Ibnu Atha'illah dalam kitab Tajul 'Arusy bahwa hati itu mudah terbolak-balik. Terkadang rajin dalam beribadah namun terkadang melakukan maksiat. 

Seseorang yang bermaksiat akan semakin mudah membuat hati menjadi hitam sehingga sulit mendapatkan cahaya kebenaran. Sebab itu kiai Bukhori menganjurkan agar senantiasa berdoa memohon ditetapkan hati dalam beragama.

"Itulah betapa hati kita itu rawan. Karena itu harus kita selalu perhatikan, kita jaga hati kita, supaya tidak mudah terbolak balik kemudian tersesat. Kita harus senantiasa memperbanyak zikir, menyedikitkan bicara, kita khalwat dan kita jangan membiasakan kalau makan terlalu kenyang," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement