Rabu 08 Jun 2022 00:55 WIB

Kekeringan yang Melanda Irak Munculkan Kota Berusia 3.400 Tahun

Menurut arkeolog, Kota Zaman Perunggu ini hancur dalam gempa bumi sekitar 1350 SM.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Kekeringan yang memburuk di Irak secara tak terduga memunculkan penemuan dan akses ke kota berusia 3.400 tahun. Para peneliti percaya itu adalah kota Zakhiku. Kekeringan yang Melanda Irak Munculkan Kota Berusia 3.400 Tahun
Foto: Twitter
Kekeringan yang memburuk di Irak secara tak terduga memunculkan penemuan dan akses ke kota berusia 3.400 tahun. Para peneliti percaya itu adalah kota Zakhiku. Kekeringan yang Melanda Irak Munculkan Kota Berusia 3.400 Tahun

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Kekeringan yang memburuk di Irak secara tak terduga memunculkan penemuan dan akses ke kota berusia 3.400 tahun.

 

Baca Juga

Para peneliti menemukan kota itu ketika muncul dari bendungan Mosul yang kekeringan. Kekeringan yang diperburuk oleh perubahan iklim menyebabkan tingkat air turun di seluruh negeri.

 

Para peneliti percaya itu adalah kota Zakhiku, sebuah kota berusia 3.400 tahun dari Kekaisaran Mittani. Kota kuno ini terletak di wilayah Kurdi Irak di sebuah tempat yang disebut Kemune.

 

Dilansir The New Arab, Sabtu (4/6/2022) menurut anggota tim peneliti yang dikutip oleh NBC, Zakhiku adalah pusat kota penting yang seharusnya memainkan peran kunci dalam menghubungkan jantung Kekaisaran Mittani, yang terletak di timur laut Suriah modern, dengan batas timurnya.

 

Menurut para arkeolog, Kota Zaman Perunggu ini hancur dalam gempa bumi sekitar 1350 SM. Mereka telah menemukan istana yang terpelihara dengan baik, tembok yang dibentengi, bejana keramik, dan lebih dari 100 lempengan bertuliskan aksara paku kuno yang berasal dari Mesopotamia kuno.

 

Menurut NBC, temuan kota ini hanyalah satu contoh lagi bagaimana kekeringan dapat menyebabkan penemuan tak terduga. Beberapa minggu lalu, ketinggian air yang surut di Danau Mead di Nevada, Amerika Serikat, menemukan sisa-sisa tulang dua orang.

 

Menurut Bank Dunia, kekeringan tiga tahun telah menyebabkan kelangkaan air yang parah dan mengancam mata pencaharian ribuan orang di Irak. Tahun lalu, sektor pertanian Irak yang merupakan penyumbang terbesar kedua terhadap PDB negara itu, mengalami kontraksi sebesar 17,5 persen setelah kekeringan parah, pemadaman energi, dan kenaikan harga input global.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement