Selasa 07 Jun 2022 22:15 WIB

BMH-STIE Hidayatullah Depok Tugaskan Dai Sarjana ke Seluruh Indonesia

Syiar dakwah ekonomi harus  terus dikuatkan.

Red: Irwan Kelana
BMH bersinergi dengan STIE  Hidayatullah Depok menyiapkan dan menugaskan dai sarjana ke seluruh Indonesia.
Foto: Dok BMH
BMH bersinergi dengan STIE Hidayatullah Depok menyiapkan dan menugaskan dai sarjana ke seluruh Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Laznas BMH bersama STIE Hidayatullah Depok telah menuntaskan satu program pendidikan tinggi melahirkan sarjana yang siap menjadi dai dan tugas dakwah ke berbagai daerah di seluruh Indonesia.

"Alhamdulillah pada hari Selasa (7/6), BMH dan STIE Hidayatullah Depok dalam satu kebahagiaan mendalam atas terselenggaranya penugasan kader dai sarjana ke seluruh Indonesia. Ini adalah hasil sinergi BMH dengan STIE Hidayatullah Depok secara berkelanjutan," terang Direktur Utama BMH, Supendi, Selasa  (7/6).

Sementara itu Ketua STIE Hidayatullah Muhammad Saddam menerangkan bahwa penugasan ini sebagai komitmen dari Hidayatullah dan BMH ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

Hadir dalam kesempatan itu Wakil Dekan Program Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor Hendri Tanjung dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IV M  Samsuri.

Kepada 18 dai sarjana yang akan tugas dakwah ke berbagai daerah di Indonesia itu, Samsuri berpesan pentingnya tekad untuk bekerja keras dan konsistensi.

"Anda harus terdepan dalam bekerja keras. Man jadda wajada, siapa yang bersungguh sungguh akan mendapatkan hasilnya. Kerja keras itu harus konsisten. Sampai kapan, sampai akhir hayat kita. Maka jadilah pembelajar sepanjang hayat," kata Samsuri di Aula Sekolah Pemimpin Pesantren Hidayatullah Kota Depok, seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

"Saya titip pesan sekali. Ketika di tengah tengah masyarakat sebagai role model, tunjukkan bahwa saudara-saudara adalah pribadi-pribadi pekerja keras. Tentu dari aspek ibadah harus nomor satu, tetapi aspek menggali perekonomian di tengah tengah masyarakat harus juga dilakukan," katanya menambahkan.

Sementara itu Hendri Tanjung mendorong agar syiar dakwah ekonomi terus dikuatkan. "Untuk melakukan dakwah dengan baik khususnya dakwah di bidang ekonomi, maka kita harus siapkan sumberdaya manusia dengan bekal skill yang memadai," kata Hendri.

Kemudian Hendri juga berpesan bahwa berdakwah berarti siap tandang, turun bermain, bukan menonton. "Memang lebih enak jadi penonton. Tapi ingat, tidak pernah ada penonton terbaik, yang ada adalah pemain terbaik. Untuk itu, dibutuhkan mental yang kuat. Dengan begitu, kita berdakwah dengan rapi, berdakwah dengan cara yang terorganisir," tukasnya.

Alamsyah  SM, salah seorang dai sarjana yang siap mengemban amanah dakwah itu mengaku sangat termotivasi untuk berangkat tugas. "Saya sangat semangat dan termotivasi sekali dengan uraian para pakar dan guru kami. Sebab memang idealnya sarjana itu memang menebar manfaat dan berjuang membangun kemajuan masyarakat dan umat. Insya Allah saya siap tugas dakwah, kemanapun ditugaskan," ungkapnya sumringah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement