Selasa 07 Jun 2022 23:12 WIB

Polisi Tangkap Pelaku Perusakan Terkait Isu Santet di Probolinggo

Rumah korban didatangi oleh sekitar 50 orang.

Ilustrasi Ditangkap Polisi
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Ditangkap Polisi

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Aparat kepolisian bergerak cepat untuk menangkap pelaku perusakan dan penganiayaan kepada warga terkait isu santet di Desa Alas Tengah, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Warga meminta warga tak termakan isu hoaks.

"Kasus itu bermula ketika SN dituduh oleh pelaku melakukan ilmu santet kepada RKY (26), warga desa setempat dimana yang bersangkutan telah mengalami sakit selama satu bulan dengan kondisi perut membesar," kata Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi dalam rilis yang diterima Antara di Kabupaten Probolinggo, Selasa.

Baca Juga

Salah satu keluarga di Desa Alas Tengah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, menjadi korban setelah rumahnya didatangi sekitar 50 orang yang kemudian melakukan penganiayaan terhadap dan merusak rumahnya pada Kamis (2/6).Korban yakni SN (66) dan MM (62) yang merupakan pasangan suami istri tinggal di Desa Alas Tengah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, sedangkan pelaku yang menggerakkan pengerahan massa dan perusakan rumah korban yakni tetangganya berinisial JL (30).

"Korban SN yang tengah duduk langsung ditarik oleh pelaku yang kemudian dipukuli secara bersama-sama. Tidak hanya menganiaya SN, para pelaku juga melakukan penganiayaan terhadap MM," tuturnya.

Usai melakukan penganiayaan terhadap SN dan istrinya, lanjut dia, beberapa pelaku lainnya masuk ke rumah dan melakukan pelemparan dengan menggunakan batu serta membakar dinding bambu bagian belakang rumah korban menggunakan jerigen berisi minyak yang telah disiapkan pelaku."Setelah mendapat informasi kejadian tersebut, Polres Probolinggo bergerak cepat mendatangi lokasi dan melakukan pembubaran massa dan pengamanan tempat kejadian perkara (TKP)," katanya.

Setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi, lanjutnya, Satreskrim mengamankan salah satu pelaku berinisial JL dan ada beberapa pelaku lain yang sedang dilakukan pengejaran.Ia menjelaskan barang bukti yang diamankan di lokasi kejadian yakni 32 batu, 1 buah jerigen, 1 unit tv, satu botol berisi BBM, dan satu plastik mika penutup meteran listrik, pecahan genteng, asbes, jendela, dan pintu.

"Saya mengimbau agar masyarakat tidak mudah termakan isu hoaks sehingga dapat merugikan orang lain. Kami pastikan isu santet itu adalah hoaks dan berharap kejadian itu tidak terjadi di tempat lain," ujarnya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement