Rabu 08 Jun 2022 22:30 WIB

DSC 2022 Resmi Dibuka dengan Total Hibah Modal Usaha Rp 2 Miliar

DSC 2022 dibuka bagi pelaku usaha muda Indonesia mulai 19 September

Rep: Novita Intan / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Diplomat Success Challenge (DSC) 2022 secara konsisten untuk memberikan wadah bagi pebisnis muda untuk menunjukan ide bisnisnya. DSC 2022 ke-13, resmi dibuka dan akan kembali menyeleksi, membina serta memberikan modal usaha bagi ide bisnis terpilih dengan total hibah modal usaha sebesar Rp 2 miliar.
Foto: istimewa
Diplomat Success Challenge (DSC) 2022 secara konsisten untuk memberikan wadah bagi pebisnis muda untuk menunjukan ide bisnisnya. DSC 2022 ke-13, resmi dibuka dan akan kembali menyeleksi, membina serta memberikan modal usaha bagi ide bisnis terpilih dengan total hibah modal usaha sebesar Rp 2 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diplomat Success Challenge (DSC) 2022 secara konsisten untuk memberikan wadah bagi pebisnis muda untuk menunjukan ide bisnisnya. DSC 2022 ke-13, resmi dibuka dan akan kembali menyeleksi, membina serta memberikan modal usaha bagi ide bisnis terpilih dengan total hibah modal usaha sebesar Rp 2 miliar.

Dewan Komisioner sekaligus Program Founder DSC Surjanto Yasaputera mengatakan, seiring berjalannya waktu banyak terjadi pergeseran mengenai ide, jenis bisnis maupun karakter dari para pebisnis muda atau peserta setiap tahunnya. Adapun program DSC 2022 dibuka bagi para entrepreneur Indonesia mulai 19 september 2022

“Kami mengupdate untuk menjaga relevansinya terhadap iklim bisnis Indonesia, jadi kalau kita lihat bisnis Indonesia tentu peserta dari DSC yang menarik adalah ide-ide bisnisnya maupun potensi-potensinya,” ujarnya dalam keterangan tulis, Rabu (8/6/2022).

Sebagai program dan ekosistem wirausaha, DSC 2022 telah lebih dari 12 tahun membantu social enterprises dengan berbagai inovasi yang mampu memberikan dampak positif secara sosial. Pada tahun ini, DSC 2022 juga akan berfokus pada model bisnis yang memiliki nilai keberlanjutan atau sustainability nantinya akan mampu memberdayakan masyarakat serta lingkungan sekitar. 

“Dengan banyaknya bisnis yang bermunculan di Indonesia tahun ini, hal ini tak terlepas dari banyaknya isu di berbagai belahan dunia, seperti krisis iklim, ketimpangan sosial, kesetaraan gender dan lain sebagainya,” ucapnya.

Selain itu, tidak hanya dinilai dari model atau tujuan bisnis secara berkelanjutan, namun juga dari para pesertanya, yaitu memegang prinsip 3P, paham, piawai dan pesona.

“Wirausahawan harus memiliki pemahaman ekosistem bisnisnya, target marketnya, dan keuangan. Kedua, piawai atau skill bagaimana seorang wirausahawan memiliki managerial dan adaptasi skill di dunia usaha. Ketiga, persona atau attitude seperti jujur, ulet, dan tidak mudah menyerah,” ucapnya.

Program Initiator DSC 2022 Edric Chandra menambahkan, dampak ekonomi dari DSC akan mengupgrade pelaku usaha UMKM dapat semakin berekembang.

“Dampak ekonomi dari pelaku industrinya hanya 65 juta dibandingkan perusahaan besarnya hanya delapan ribu, lebih bagus mana, perusahaan besarnya 10 juta, perusahaan kecilnya sedikit, dibandingkan perusahaan kecilnya makin banyak perusahaan besarnya tidak besar dan  banyak. Misalkan bicara soal dampak ekonomi, economic of scale, makin besar impactnya pasti makin besar juga,” ucapnya. 

“Tugas kami bagaimana mengakselerasi proses tersebut, bagaimana dari usaha kecil berpindah ke medium bagaimana mereka bisa melakukan hal tersebut, mau tidak mau harus lebih berusah payah, tidak gampang tapi kita misinya adalah how to skill up UMKM naik kelas,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement