REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Afrika akan menghadapi kelaparan "sangat serius" jika ekspor gandum dari Ukraina ke benua itu tidak dilanjutkan, kata Presiden Senegal Macky Sall, yang juga ketua Uni Afrika pada Kamis (9/6/2022).
Kelaparan dapat mengacaukan benua Afrika, kata Sall kepada media Prancis Radio France Internationale dan televisi France 24. Sall menyampaikan dirinya pekan lalu bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di ibu kota Moskow.
Dalam kesempatan itu, dia meminta Putin membantu Afrika mengakses pupuk dan biji-bijian. Sall mengatakan bahwa selama pertemuan itu, dia juga menyerukan untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Pejabat PBB memperingatkan Jumat lalu bahwa keamanan pangan global sedang terancam akibat perang Rusia-Ukraina. Kondisi itu menimbulkan ancaman kelaparan, destabilisasi dan migrasi massal di seluruh dunia karena Rusia memblokade pelabuhan Laut Hitam yang biasanya mengirim biji-bijian ke dunia.
“Kebuntuan di Laut Hitam membahayakan ketahanan pangan dan komoditas global. Kerawanan pangan akan menjadi lebih mengkhawatirkan, dengan 1,7 miliar orang berisiko mengalami peningkatan kemiskinan akibat krisis,” ujar Amin Awad, koordinator krisis PBB untuk Ukraina, dalam konferensi pers dari Kyiv.
Matthew Hollingworth, koordinator darurat Program Pangan Dunia PBB di Ukraina, menyebut pelabuhan Laut Hitam yang diblokade Rusia adalah titik penting untuk menghindari kelaparan global.