REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Proses pencarian Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril membuat semua keluarga besar Ridwan Kamil berduka. Salah satunya, Nenek Eril atau ibunda Ridwan Kamil, Tjutju Sukaesih. Bahkan hingga ditemukan usai dinyatakan hilang di sungai Aere, Bern Swiss, Makci panggilan akrabnya, mengatakan setelah Eril ditemukan, ia menitipkan kain kafan yang dibawa Ridwan Kamil ke Swiss.
"Saya telah menitipkan kain kafan kepada anak saya pada saat di Swiss untuk mengkafani beliau," ujar Makci di pemakaman Eril di Islamic Center Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (13/6/2022).
Makci mengatakan, meninggalnya Eril dan begitu besarnya perhatian dan doa dari masyarakat menjadi pelajaran berharga bagi dirinya. "Alhamdulillah, pelajaran bagi saya, neneknya bahwa saya belum tentu seperti yang Eril lakukan," katanya.
Makci berharap doa dari masyarakat untuk cucunya Eril tidak putus. Makci juga mendoakan agar Ridwan Kamil bisa menjadi pemimpin yang adil di mata Allah SWT.
"Mohon doanya saja semoga kita semua belajar dari apa yang Eril lakukan dan anak saya Ridwan Kamil dijadikan pemimpin yang adil menurut Engkau ya Allah dan bukan adil menurut manusia," katanya.
Ridwan Kamil mengatakan selama 12 hari sejak Eril dinyatakan hilang hingga ditemukan dikhawatirkan membuat banyak pihak kurang berkenan. "Kami mohon maaf selama 12 hari kurang berkenan dan tidak nyaman semata-mata kami berusaha berikhtiar dan berdoa," katanya usai pemakaman Eril di Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (13/6/2022).
Bagi pihaknya dalam 12 hari ini menjadi pelajaran dimana jutaan doa ini datang dari amal ibadah kebaikan yang ditabur.
"Eril pasti sangat bahagia dan pasti tenang kami orang tua sangat ikhlas tenang sukur alhamdulilah ditempat baik dan dengan cara baik dimakamkan dengan baik," katanya.