REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Penyebab dari kebakaran 15 kios Pasar Jambu Dua, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor masih diselidiki pihak kepolisian. Pantauan Republika.co.id di lokasi kebakaran, terpasang garis polisi yang tidak boleh dicabut maupun dipindah.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ), Muzakkir, mengatakan untuk sementara 10 pedagang dari pemilik 15 kios tersebut akan dimasukkan ke dalam pasar blok B.
“Kita akan dorong, sementara mereka akan berjualan di dalam karena kita juga masih ada tempat. Jadi semua yang ada di luar akan kita tampung masuk ke dalam pasar,” kata Muzakkir kepada Republika.co.id, Selasa (14/6/2022).
Lebih lanjut, Muzakkir mengatakan, para pedagang tidak memiliki permintaan tertentu ke direksi Perumda PPJ. Sebab, hal yang terpenting ialah mereka dapat kembali berjualan. Disamping itu, para pedagang menerima jika hal ini merupakan musibah.
Dari data Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor, ada 15 kios yang terbakar di Pasar Jambu Dua pada Senin (13/6/2022) dini hari. Kios yang terbakar ialah satu kios rokok, satu kios baju, dua kios makanan beku, satu kios kopi, tiga kios kue kering. Juga dua kios beras, satu kios soto mi, satu kios baso, satu kios rokok dan kopi, serta dua kios beras.
Muzakkir menegaskan, saat ini pihaknya meminta proses penyidikan lebih jauh terkait penyebab kebakaran di belasan bangunan semi permanen tersebut. Dari penyelidikan sementara, penyebab kebakaran diduga dari hubungan arus pendek listrik.
“Nanti biar ahli yang menentukan dari korsleting listrik atau dari yang lain. Tapi dari saksi mata bilang dari konsleting listrik. Namun kita akan tempuh dari kepolisian,” tegasnya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, turut mengunjungi lokasi kebakaran pada Selasa (14/6/2022). Sebab ia ingin mengetahui penyebab dari kebakaran dan dimana titik kebakaran terjadi. Mengingat Pemerintah Kota Bogor akan segera menata Pasar Jambu Dua.
“Ternyata lokasinya di pinggir kali dan penyebabnya dipastikan itu korslet. Dari kepolisian itu sudah menyatakan itu dipastikan korslet,” ucapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika