REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, telah dimakamkan di Desa/Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Tapi pelayat masih terus berdatangan di Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat di Gedung Pakuan.
Menurut Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Jawa Barat Wahyu Mijaya, setelah pemakaman Eril, keluarga Gubernur masih menerima ucapan dari tokoh, pejabat, bahkan dari kedutaan besar Qatar untuk Indonesia.
Wahyu mengatakan, Ridwan Kamil masih akan menerima masyarakat yang bertakziah hingga Rabu (15/6) dan baru mulai berdinas kembali Kamis (16/6/2022). "Beliau (Ridwan Kamil) akan berkegiatan secara full mulai hari Kamis. Kamis agenda beliau akan kembali seperti semula," ujar Wahyu, Rabu (15/6).
Untuk kegiatan takziah dan pengajian bersama, kata dia, akan terus dilaksanakan sampai hari Ahad (19/6/2022). Sementara menurut juru bicara keluarga Gubernur Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzzaman, keluarganya mengucapkan terima kasih pada semua masyarakat yang menyampaikan dukacita dalam berbagai bentuk baik langsung maupun tidak langsung.
"Ungkapan simpati berbagai bentuk yang sudah kami terima sehingga membuat kami berbesar hati dan terharu," ujar Elpi.
Menurutnya, ada sekitar hampir 1.200 karangan bunga duka cita yang tercatat. Juga pelayat yang hadir ke makam Emmeril Kahn Mumtadz yang bernama kecil Eril, di Desa/Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung sekitar 8.000, di luar tamu VIP. Begitu juga, dengan orang yang bertakziah hadir untuk mendoakan almarhum Eril selama 17 hari berturut-turut mencapi ratusan ribu bahkan ribuan yang datang.
"Ini konteksnya bukan membesar-besarkan angka, tapi mungkin kami akan kesulitan untuk menyampaikan rasa terima kasih," katanya.
"Mungkin kami akan luput menyampaikan terima kasih secara personal satu per satu, kepada orang yang sudah pernah membantu menyampaikan simpati dalam berbagai bentuk. Untuk itu pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih banyak, jazakumullah. Hanya Allah sebaik-baiknya yang bisa memberi balasan," paparnya.
Elpi juga berterima kasih dan mengapreasiasi positif kepada rekan-rekan media lewat kerja jurnalistik humanisnya. "Secara umum kami apresiasi sangat positif, kami harap situasi positif ini bisa terjaga," kata Elpi.
Elpi menilai pendekatan media yang humanis ini menjadi harapan di tengah banyak tantangan di media sosial di mana masih banyak misinformasi, disinformasi, bahkan hoaks terkait almarhum Eril. Pihak keluarga, kata dia, tidak bisa mencegah dan mengendalikan.
Menurut dia, keluarga juga sangat menyadari peristiwa Eril yang masuk ke ruang publik menjadi konsumsi publik. Maka dari itu banyak berbagai pandangan saran, opini terhadap situasi. "Perbedaan pandangan ini lumrah karena negara demokrasi, semua orang bisa berpendapat," kata Elpi.
Elpi mengatakan pihak keluarga mendapatkan hikmah serta pelajaran berharga. Yakni keikhlasan, ketawakalan, berpikir positif, dan menyeimbangkan upaya optimal dengan doa kepada Allah SWT. "Mungkin Eril yang menjadi guru kami," katanya.
Selain itu pihak keluarga juga turut menyampaikan terima kasih kepada para ulama, ustaz, habib, majelis ulama, yang selalu terbuka menerima konsultasi kepada keluarga terkait peristiwa yang cukup besar yang terjadi kepada Eril. Sehingga keluarga mendapatkan panduan tentang bagaimana menyikapi peristiwa ini dari sisi akidah, syariah, dan akhlak.