Rabu 15 Jun 2022 16:11 WIB

DPR Minta Pemerintah Siapkan Sarpras untuk Program Sekolah Penggerak

Pemerintah tidak boleh hanya berbicara program tanpa menyiapkan platform.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ilham Tirta
Anggota MPR Fraksi Demokrat Dede Yusuf Macan Effendi atau Dede Yusuf.
Foto: MPR
Anggota MPR Fraksi Demokrat Dede Yusuf Macan Effendi atau Dede Yusuf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf meminta pemerintah menyiapkan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan Program Sekolah Penggerak (PSP). Sebab, pihaknya masih menemukan ketidaksiapan fasilitas seperti infrastruktur internet, listrik, dan pelatihan SDM. Menurut dia, pemerintah tidak boleh hanya berbicara program atau project based saja, tapi juga harus menyiapkan platform menuju era digital.

“Itu sebabnya pelatihan pendidikan kepada para guru agar kompetensinya meningkat sebagai tujuan menuju kepada era digitalisasi benar-benar bisa berjalan, tidak hanya untuk sekolah penggerak saja tapi bisa juga dilakukan untuk semua sekolah," ujar Dede dilansir dari laman resmi Komisi X DPR RI, Rabu (15/6/2022).

Baca Juga

Dede menyampaikan, sebaiknya pemerintah mengutamakan delapan standar pendidikan, salah satunya ketersediaan ruang kelas. Dia khawatir masih adanya ruang kelas dengan kondisi tidak baik. Untuk itu, ketersediaan ruang kelas harus jadi standar pendidikan yang harus disepakati bersama.

"Karena itu, kita harus duduk bersama semua kementerian yang terlibat. Jangan hanya menjalankan program yang berdasarkan ide dasarnya dari Kemendikbudristek saja," kata politikus Partai Demokrat itu.

Dia menyatakan, jika Presiden Joko Widodo menginstruksikan memperbaiki sumber daya manusia (SDM), berarti seluruh kementerian terkait harus duduk sama-sama menjelaskan rencana dan program yang akan dijalankan. Misalnya, di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T) harus diketahui apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan, baru bisa berbicara tentang peningkatan SDM.

"Karena tanpa fasilitas pendukung seperti listrik dan internet, pelajar yang berada di pesisir dan kepulauan tidak memiliki kesempatan yang sama," jelas dia.

Menurut Dede, kunci utama peningkatan SDM adalah semua masyarakat memiliki kesempatan yang sama. Untuk itu, kata dia, semua pihak harus duduk bersama membahas peta jalan pendidikan bangsa ini ke depan.

"Kalau kita mau bicara anak-anak pandai dalam dunia digital industri 4.0, maka untuk menuju ke sana butuh apa saja. Jadi menurut saya, intinya di republik ini memang koordinasi adalah barang yang mahal sekali," kata Dede.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement