Kamis 16 Jun 2022 14:52 WIB

Stafsus Mensesneg: Reshuffle Bukan Soal Tawar Menawar Politik

Reshuffle untuk memperkuat kinerja kabinet agar dapat lincah bekerja.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kedua kanan) berbincang dengan, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto (kanan), Wamen ATR Raja Juli Antoni (kiri), Wamendagri John Wempi Watipo (kedua kiri) dan Wamenaker Afriansyah Noor (tengah) usai upacara pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan periode 2019-2024 di Istana Negara, Rabu (15/6/2022). Presiden Joko Widodo secara resmi melantik Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Wamen ATR Raja Juli Antoni, Wamendagri John Wempi Watipo dan Wamenaker Afriansyah Noor.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kedua kanan) berbincang dengan, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto (kanan), Wamen ATR Raja Juli Antoni (kiri), Wamendagri John Wempi Watipo (kedua kiri) dan Wamenaker Afriansyah Noor (tengah) usai upacara pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan periode 2019-2024 di Istana Negara, Rabu (15/6/2022). Presiden Joko Widodo secara resmi melantik Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Wamen ATR Raja Juli Antoni, Wamendagri John Wempi Watipo dan Wamenaker Afriansyah Noor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini menyampaikan, reshuffle yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi jawaban terhadap opini masyarakat selama ini. Kocok ulang kabinet ini, kata dia, menjawab kebutuhan masyarakat terhadap berbagai masalah yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, termasuk kelangkaan minyak goreng dan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok lainnya.

“Presiden punya ukuran soal fungsi dari kerja. Reshuffle ini adalah upaya menjawab opini masyarakat selama ini,” kata Faldo kepada wartawan, Kamis (16/6/2022).

Baca Juga

Karena itu, ia meminta agar masyarakat tak berspekulasi negatif terkait perombakan kabinet yang dilakukan. Menurutnya, perombakan dua jajaran menteri dan tiga wakil menteri bukanlah soal tawar menawar politik. Namun, langkah ini untuk memperkuat kinerja kabinet agar dapat lincah bekerja dan Indonesia segera bangkit dari dampak pandemi.

“Jadi kita jangan berspekulasi kemana-mana. Kita fokus ke masalah pemerintahan aja,” ungkapnya.

Faldo mengatakan, sisa waktu pemerintahan Jokowi-Maruf akan dimanfaatkan dengan optimal. Berbagai target yang belum tercapai juga akan semakin dikebut.

“Ini yang kami yakini dan fokus utama kami saat ini,” tambah dia.

Seperti diketahui, pada Rabu (15/6/2022) kemarin, Presiden menunjuk Ketum PAN Zulkifli Hasan sebagai Mendag dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/BPN. Sedangkan tiga wakil menteri yang dipilih yakni Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni menjadi Wakil Menteri ATR/BPN menggantikan sesama kader PSI Surya Tjandra.

Dua lainnya yakni John Wempi Watipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri dan Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri hukum Ketenagakerjaan.

Pengangkatan Zulkifli ini menambah daftar ketua umum partai politik yang masuk dalam Kabinet Indonesia Maju. Selain Zulkifli, sebelumnya sudah ada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang menjabat sebagai Menko Perekonomian, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement