Kamis 16 Jun 2022 19:06 WIB

Pemerintah Diminta Sigap Tangani Lonjakan Kembali Kasus Covid-19

Pemerintah perlu mengambil tindakan untuk menekan penyebaran kasus Covid-19.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ilham Tirta
Netty Prasetiyani
Foto: dok. Istimewa
Netty Prasetiyani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani meminta pemerintah menyiapkan langkah antisipatif penanganan Covid-19 yang mulai meningkat dalam sepekan ini. Pemerintah perlu mengambil tindakan untuk menekan penyebaran kasus Covid-19.

“Pemerintah harus segera mempersiapkan sistem kesehatan dan mengambil langkah untuk menekan kasus Covid-19. Apalagi per Rabu (15/6/2022) kemarin, jumlah kasus baru naik secara signifikan, yakni 1.242 kasus,” kata Netty dalam keterangannya, Kamis (16/6/2022).

Baca Juga

Pada Selasa (14/6/2022), tercatat total kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 6.062.009 kasus, sembuh 5.900.049 kasus, dan meninggal 156.662 kasus. Netty khawatir jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan antisipatif, maka kasus akan terus bertambah naik.

“Disiplin prokes masyarakat sudah mulai longgar. Tempat-tempat publik kembali dibanjiri pengunjung. Pertemuan tatap muka dan mobilitas masyarakat sudah kembali seperti sebelum ada pandemi. Apa langkah yang diambil pemerintah agar masyarakat kembali waspada?” kata dia.

Politisi dari F-PKS ini menyayangkan sikap pemerintah beberapa waktu ke belakang yang cenderung memberikan kesan kepada masyarakat untuk melonggarkan prokes, seperti membolehkan membuka masker dan penurunan aktivitas testing. “Bahkan acara-acara besar juga sudah digelar tanpa prokes yang ketat. Pesan yang ditangkap masyarakat adalah pelonggaran, karena Covid-19 sudah landai atau bahkan hilang. Akibatnya, masyarakat banyak yang tidak waspada dan cenderung mengabaikan prokes,” katanya.

Komunikasi publik yang disalahpahami masyarakat ini bahkan, kata Netty, berdampak pada munculnya sikap kurang responsif terhadap imbauan vaksinasi. Program vaksinasi booster yang telah dianggarkan pembiayaannya oleh pemerintah cenderung diabaikan masyarakat.

"Mereka telanjur termakan opini bahwa Covid-19 sudah hilang, untuk apa vaksinasi,” jelas Netty.

Menurut Netty, tingkat vaksinasi booster di daerah Cirebon, Indramayu, dan Kota Cirebon sebagai daerah pemilihannya masih dibawah 30 persen. Sayangnya, masyarakat sudah tidak antusias untuk melakukan booster dengan alasan pandemi sudah hilang.

Karena itu, Netty meminta pemerintah bergegas melakukan langkah antisipatif agar tidak terjadi ledakan kasus yang mengkhawatirkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement