Selasa 21 Jun 2022 19:30 WIB

PBB Butuhkan 10 Miliar Dolar AS untuk Tangani Krisis Suriah

Kebutuhan bantuan untuk Suriah menyentuh titik tertinggi sejak dilanda perang sipil

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
 Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan komunitas internasional untuk memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan kepada rakyat Suriah.
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan komunitas internasional untuk memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan kepada rakyat Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan komunitas internasional untuk memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan kepada rakyat Suriah. Dia menyebut, saat ini situasi kemanusiaan di negara tersebut masih tetap mengerikan.

Guterres mengatakan, kebutuhan bantuan untuk Suriah menyentuh titik tertinggi sejak negara tersebut dilanda perang sipil pada 2011. “Seruan kemanusiaan kami saat ini membutuhkan 4,4 miliar dolar AS untuk membantu orang-orang di dalam Suriah dan 5,6 miliar dolar AS untuk mendukung pengungsi di wilayah tersebut,” ujarnya saat berbicara di Dewan Keamanan PBB, Senin (20/6/2022), dikutip Anadolu Agency.

Baca Juga

Menurut Guterres, 14,6 juta warga Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan dan 20 juta lainnya mengalami kerawanan pangan. Saat ini 90 penduduk negara tersebut hidup di bawah garis kemiskinan. Di barat laut Suriah, terdapat 2,8 juta orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, mengungsi. Mayoritas dari mereka tinggal di kamp atau pemukiman darurat.

"Tanggapan kemanusiaan besar-besaran yang dilakukan PBB dan mitranya di Suriah telah mencegah yang terburuk, tetapi lebih banyak diperlukan," ucap Guterres.

Di hadapan Dewan Keamanan PBB, Guterres menekankan tentang pentingnya menjaga dan memperluas akses, termasuk lewat operasi lintas-batas.

"Saya sangat mengimbau anggota Dewan (Keamanan) untuk mempertahankan konsensus tentang mengizinkan operasi lintas batas. Adalah keharusan moral untuk mengatasi penderitaan dan kerentanan 4,1 juta orang di daerah yang membutuhkan bantuan dan perlindungan,” katanya.

Konflik sipil Suriah pecah pada 2011. Konflik yang berlangsung selama 11 tahun telah menyebabkan sekitar 500 ribu orang tewas. Pertempuran pun menyebabkan jutaan warga Suriah mengungsi ke negara-negara tetangga, termasuk ke Eropa.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement