Jumat 24 Jun 2022 16:41 WIB

Klaim Kelompok Hindu Banyak Masjid India Dibangun di Atas Kuil Menuai Kritik 

Ketegangan komunal meningkat di India sejak Modi berkuasa pada 2014.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Pemandangan udara menunjukkan masjid Gyanvapi, kiri, dan kuil Kashi Vishwanath di tepi sungai Gangga di Varanasi, India, 12 Desember 2021. Klaim Kelompok Hindu Banyak Masjid India Dibangun di Atas Kuil Menuai Kritik 
Foto: AP Photo/Rajesh Kumar Singh
Pemandangan udara menunjukkan masjid Gyanvapi, kiri, dan kuil Kashi Vishwanath di tepi sungai Gangga di Varanasi, India, 12 Desember 2021. Klaim Kelompok Hindu Banyak Masjid India Dibangun di Atas Kuil Menuai Kritik 

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kelompok nasionalis Hindu di India mengklaim banyak masjid dan monumen Islam dari era Mughal dibangun di situs suci Hindu. Orang-orang Muslim takut akan lebih banyak marginalisasi sebagai akibat dari langkah-langkah ini.

Dilansir dari DW, Kamis (23/6/2022), tiga dekade telah berlalu setelah massa Hindu menghancurkan sebuah masjid bersejarah di Ayodhya, di negara bagian Uttar Pradesh utara, memicu gelombang kekerasan komunal yang menewaskan ribuan orang, dan kelompok sayap kanan Hindu mengincar situs Muslim lainnya. 

Baca Juga

Saat ini, perdebatan tentang masjid Gyanvapi yang berusia berabad-abad di Varanasi terus berlanjut. Varanasi salah satu kota tersuci bagi umat Hindu, dan perdebatan itu memicu ketegangan baru antara dua komunitas agama terbesar di India.

Kelompok Hindu mengatakan masjid yang terletak di daerah pemilihan Perdana Menteri Narendra Modi dibangun setelah sebuah kuil di lokasi itu dihancurkan oleh penguasa Muslim pada abad ke-17. Hal itu terjadi setelah lima wanita meminta izin untuk melakukan ritual Hindu di bagian masjid. Pengadilan setempat memerintahkan pihak berwenang melakukan survei rekaman video di tempat tersebut.

Bulan lalu, laporan mengklaim survei telah menemukan shivalinga, relik Hindu yang merupakan representasi dari dewa Hindu Siwa. Klaim tersebut ditolak oleh otoritas masjid. Pengadilan kemudian melarang pertemuan Muslim dalam jumlah besar di masjid, tetapi Mahkamah Agung India kemudian membatalkan keputusan tersebut. 

Muslim di India sekarang takut aktivis Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa dapat mengajukan klaim serupa ke masjid dan benteng lain yang diduga dibangun di situs kuil di bagian lain negara itu. 

Bulan lalu, mantan wakil kepala menteri negara bagian Karnataka, S Eshwarappa, mengklaim setidaknya 36 ribu kuil dihancurkan untuk membangun masjid selama masa ketika kaisar Muslim memerintah India. Menurutnya, semua masjid itu akan direklamasi secara legal.

Kelompok Hindu sayap kanan menuntut agar pihak berwenang melakukan survei di beberapa masjid untuk menentukan apakah masjid tersebut dibangun di atas kuil. Bulan lalu, anggota forum Hindu Narendra Modi Vichar Manch meminta izin dari pemerintah BJP di Karnataka untuk berdoa di Masjid Jamia yang berusia 200 tahun di Srirangapatna, yang mereka klaim berada di atas reruntuhan sebuah kuil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement