REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pemadam kebakaran Turki masih berusaha mengendalikan kebakaran di barat daya negara itu melalui jalur darat maupun udara. Hingga Jumat (24/6/2022) api masih mengamuk di hari ketiga, sementara angin menambah kobaran dan menyebarkan api.
Kebakaran di dekat Partai Marmaris yang menghadap Laut Aegea menimbulkan kekhawatiran berulangnya kebakaran hutan yang menghanguskan 140 ribu hektare tahun lalu. Rekaman gambar menunjukkan asap membumbung hitam dari bukit.
Sementara api menyebar ke berbagai penjuru hutan di daerah yang tidak banyak dihuni. Sepanjang hari helikopter dan pesawat menjatuhkan air ke atas api.
Polisi membantu pemadam kebakaran dengan mobil water canon untuk memadamkan api yang dimulai pada Selasa (21/6/2022) pukul 20.00 malam waktu setempat. Kebakaran sudah menghanguskan sekitar 3.400 lahan.
Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan satu orang ditangkap. Pelaku mengaku membakar hutan karena frustasi atas masalah keluarga.
Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan 29 orang terdampak kebakaran ini. Dua orang masih menjalani pengobatan di rumah sakit. Sementara sekitar 274 orang dievakuasi.
Perubahan iklim yang dipicu pola hidup manusia telah meningkatkan keparahan dan frekuensi bencana alam. Lembaga pemantau atmosfer Eropa mengatakan kebakaran hutan musim panas di Turki semakin intensif dan daerah Laut Tengah menjadi titik api kebakaran hutan.