Sabtu 02 Jul 2022 10:29 WIB

Program Makmur Disebut Tingkatkan 37 Persen Produktivitas Tebu di Kediri

Petrokimia mendapat tugas untuk Program Makmur di lahan seluas 85 ribu hektare.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo (kedua kanan) saat acara Panen dan Tanam Demonstration Plot (Demplot) Program Makmur di Kediri, Jumat (1/7/2022)
Foto: Istimewa
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo (kedua kanan) saat acara Panen dan Tanam Demonstration Plot (Demplot) Program Makmur di Kediri, Jumat (1/7/2022)

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menuturkan, Program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas petani tebu di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Ia mengaku, produktivitas tebu di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kediri meningkat sekitar 37 persen.

“Dari sebelumnya 116,5 ton per hektare menjadi 159,7 ton per hektare (37 persen). Ini merupakan capaian yang sangat berarti untuk membantu meningkatkan pendapatan petani tebu yang juga naik dari Rp 25,8 juta per hektare menjadi Rp 46,5 juta per hektare,” tutur Dwi Satriyo saat acara Panen dan Tanam Demonstration Plot (Demplot) Program Makmur dalam keterangan, Jumat (1/7/2022).

Baca Juga

Ia menambahkan, tahun ini, Petrokimia Gresik mendapatkan tugas merealisasikan Program Makmur dari Pupuk Indonesia di lahan seluas 85 ribu hektare. Yakni, terbagi di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, Jawa Timur, Bali Nusa, Sumatra, dan Kalimantan. Sedangkan hingga Juni 2022 realisasinya mencapai 57.820 hektare atau 68 persen dari target dengan melibatkan 31.740 petani.

Untuk komoditas tebu, realisasi yang dicapai Petrokimia Gresik mencapai 34.894 hektare dan menjadi komoditas terbesar. Realisasi tersebut salah satunya berhasil dicapai melalui kerja sama dengan PTPN X, seperti di Kediri.

Selain PTPN, Program Makmur di Kediri ini juga melibatkan sejumlah stakeholder penting lainnya. Program Makmur menjadi kolaborasi di antara perusahaan BUMN, sekaligus ekosistem yang saling terintegrasi dan berkelanjutan dengan melibatkan stakeholder pada hulu dan hilir bidang usaha pertanian.

“Sebagai bagian dari Pupuk Indonesia dan BUMN, Petrokimia akan terus mendukung peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani, khususnya di masa kebangkitan ekonomi nasional pascapandemi seperti sekarang ini,” ujarnya.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal menyebutkan pada 2022 Pupuk Indonesia memiliki target program Makmur pada lahan seluas 250 ribu hektare untuk semua komoditas. Hingga Mei 2022, Program Makmur telah terlaksana di atas lahan seluas 104.108 hektare dengan jumlah petani yang mengikuti sebanyak 66.474 orang.

Melalui Program Makmur, Pupuk Indonesia dan anak usahanya memastikan ketersediaan pupuk non-subsidi di tingkat distributor dan kios, serta turut mengawal budidaya pertanian. “Alhamdulillah pada hari ini kita dapat melakukan panen dan sekaligus menanam tebu, hal ini dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi gula nasional yang merupakan salah satu komoditi pangan strategis,” jelas Gusrizal.

Sementara itu, Direktur PTPN X, Tuhu Bangun menilai Program Makmur merupakan solusi bagi petani tebu yang saat ini kebutuhannya belum tercukupi dari pupuk bersubsidi. PTPN X mendukung pelaksanaan Program Makmur khususnya pada komoditas tebu untuk dapat mencapai swasembada gula nasional.

“Program Makmur sangat membantu petani memperoleh pupuk tepat waktu sehingga permasalahan pupuk yang dihadapi petani tebu bisa teratasi,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement