REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH — Pembangunan jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang timbulkan kemacetan parah di Jalan Rasuna Said. Itu gara-gara pembangunan JLNT stage satu Sudirman-Casablanca membuat Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menutup Jalan dr Satrio sepanjang 103 meter.
Berdasarkan pantauan Republika, pengendara dari arah Mampang dan Pancoran terjebak macet mulai di depan Kedutaan Besar India. Dengan kata lain, terjadi kemacetan satu kilometer lebih dan baru terurai setelah melewati jalur itu.
Banyak pengguna jalan dari arah Rasuna Said yang ingin berbelok ke Sudirman tak mengetahui hal itu. Akibatnya, banyak pengendara memutar balik yang membuat kendaraan tak bisa bergerak.
Meski petugas Dishub terlihat di lokasi, namun keberadaannya tak banyak berarti. Mereka bukannya mengurai arus kemacetan, malah sibuk membagi selebaran berisi peta jalur alternatif. Kemacetan dimungkinkan terjadi sebab tak ada petugas polisi yang berjaga di situ.
Andi Saptonegoro, pengendaraa roda dua dari arah Pancoran tampak kesal dengan penutupan jalan itu. Selain informasi yang tak disebarkan ke publik. Ia menuding Dishub DKI tak mampu mengantisipasi dampak kemacetan akibat penutupan Jalan dr Satrio. “Saya kapok lewat sini. Macet gara-gara penutupan jalan yang mendadak,” cetus Andi, Senin (23/5).