REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK—Peninggian jalan raya Jakarta-Bogor di sekitar KM 35 menuai tanda tanya warga. Mereka menilai proyek betonisasi jalan tersebut terlalu mengada-ada.
Warga menyebutkan, sebelum ditinggikan jalan tersebut sama sekali tidak bermasalah. “Kami juga heran, jalan nggak rusak kok diperbaiki,” ujar Ahmad Neri, salah seorang warga, Kamis (16/6). Ia mengatakan, pemerintah seharusnya mengalokasikan dananya untuk memperbaiki jalan yang rusak.
Pendapat senada disampaikan Maisaroh, warga yang berjualan terpal tepat di depan jalan yang sedang ditinggikan tersebut. “Aneh memang, yang rusak malah dibiarkan."
Peninggian jalan dilakukan di ruas jalan dekat sebuah bekas bangunan Ramayana Department Store, dan baru sampai tahap peninggian salah satu ruasnya.Karena salah satu ruasnya ditutup, kemacetan panjang selalu terjadi sejak pembangunan tersebut dilakukan.
“Pokoknya kalau pagi atau sore jangan lewat sini,” kata Toro, sopir angkutan umum yang mengaku kesal dengan dampak pembangunan tersebut. “Jalan yang tidak macet jadi macet. Tadinya saya kira mau dilebarkan,” katanya.
Menurut Toro, area tersebut bebas banjir. Air hujan yang turun di kawasan tersebut, katanya, langsung dialirkan ke sungai. “Dulu pengelola department store itu yang membuat saluran airnya,” katanya.