REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Hingga hari ketigabelas Operasi Ketupat Jaya 2011, beberapa kasus kriminalitas kuantitasnya menurun dibandingkan tahun lalu. Seperti kasus pencurian dengan pemberatan (curat) serta pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
"Itu akan menjadi bahan evaluasi," kata Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sujarno, Selasa (6/9). Menurutnya, polisi akan membahas dan mendalami setiap hasil operasi. Sehingga, katanya, petugas bisa mengetahui penyebab peningkatan atau penurunan tindak kriminalitas.
Untuk sementara selama Operasi Ketupat, kata Sujarno, beberapa tindak kriminalitas, seperti curat dan curanmor mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Selama tigabelas hari operasi, tercatat 110 kasus curat menurun dari tahun lalu yang mencatat 174 kasus. Sementara curanmor menurun dari 213 kasus menjadi 62 kasus selama operasi. "Kasus ini masih dominan terjadi," katanya.
Begitu pun dengan kasus pencurian dengan kekerasan (curas) yang menurun sekitar 75 persen. Operasi Ketupat tahun lalu mencatat ada 28 kasus curas, sedangkan selama operasi tahun ini baru terdata 7 kasus. Sujarno mengatakan, hingga akhir operasi pada 7 September mendatang, polisi berusaha untuk tetap menekan angka kriminalitas.
Untuk sementara, kata Sujarno, penurunan angka kriminalitas dari beberapa tindak kriminal ini bisa disebabkan karena faktor jumlah masyarakat. Ia mengatakan, Operasi Ketupat berlangsung hampir bersamaan dengan masa libur lebaran. Ketika itu, katanya, masyarakat banyak yang mudik dan aktivitas berkurang.
Hal tersebut, menurut Sujarno, bisa menyebabkan penurunan tindak kriminalitas. Namun, kata dia, ketika masyarakat banyak dan aktivitas ramai, tindak kriminalitas bisa kembali meningkat. Karena itu, ia katakan, hasil operasi memerlukan pembahasan lebih lanjut. Sehingga bisa diketahui penyebabnya secara lebih jelas. "Ini jadi masukan kita untuk ke depannya," ujarnya.
Berdasarkan data Polda Metro Jaya selama Operasi Ketupat, gangguan keamanan dan ketertiban mencapai 499 kasus. Wilayah yang paling banyak terjadi tindak kriminal tercatat di Tangerang Kabupaten sebanyak 125 kasus. Begitu juga di Jakarta Pusat dengan jumlah kejadian 64 kasus dan Jakarta Utara dengan 58 kasus kriminal. Untuk sementara, kata Sujarno, terjadi penurunan angka kriminalitas.